INFOROHIL.COM, Bagansiapiapi–Wacana Mendagri memindahkan kampus IPDN Rokan Hilir ke Pekanbaru disetujui Komisi A DPRD Rohil. Pasalnya, keberadaan kampus pentolan para pamong praja itu tidak membawa manfaat bagi daerah.
“Selain menghabiskan anggaran daerah, kasus pemerkosaan yang terjadi di IPDN telah mencemarkan nama daerah. Harusnya, didikan bagi para abdi negara itu lebih baik, namun malah merusak marwah daerah,” ungkap Abu Khoiri yang akrab dipanggil Aboi, Sabtu (4/7/2015).
Menurutnya, penempatan IPDN Kampus Rohil di Ujung Tanjung diperkuat melalui Peraturan Presiden. Karena itu, rencana relokasinya harus memiliki pertimbangan dari Mendagri terlebih dahulu.
“Secara pribadi, IPDN pindah tidak ada masalah dan lebih bagus, apalagi sudah sering kali terjadi kasus mesum dan kekerasan di IPDN dulu. Saya pikir perlu dibenahi total seluruhnya IPDN tersebut, baik staff pengajar, rektor dan pendidikanya,” tegas Aboi.
Ketika ditanya kronologis penempatan IPDN di Rohil, Abu Khoiri, menjelaskan bahwa dirinya dulu sudah menyampaikan keberatan penempatan IPDN melalui fraksi, namun mantan sekda (Wan Amir Firdaus-red) ngotot didalam rapat.
“Saya sudah tahu akhirnya bakal begini, lagipula anggaran daerah yang tersedot mencapai puluhan miliar, seperti bangun sumur bor, fisik sarana dan prasarana lainya,” jelasnya.
Iming-iming yang berkembang dengan berdirinya IPDN di Rohil dapat membantu anak orang miskin mengenyam pendidikan calon praja itu ternyata rumor belaka, faktanya, sebut Aboi, hanya anak pejabat dan yang memiliki relasi kuat yang dapat bersekolah dikampus super megah itu.
“Tidak ada itu anak orang miskin, kalaupun ada hanya 1-2 orang yang memang nilainya bagus. Saya kemarin lebih memilih memperbaiki pendidikan SD, SMP dan SMA untuk meningkatkan mutu pendidikan, daripada harus masuk dengan pakai relasi yang akhirnya menciptakan SDM yang bobrok,” tegas Aboi. (KNC)