Inforohil.com, Bangko Pusako – Sudah hampir satu bulan kasus korban penembakan Rio Susandra (19) warga kepenghuluan Balam Sempurna Km 6 kecamatan Bangko Pusako kabupaten Rokan Hilir Riau yang dilakukan oleh Orang Tak diKenal (OTK) hingga kini belum juga terungkap siapa pelakunya oleh polisi.
Kasus ini sempat menghebohkan warga Rohil karena pihak keluarga korban bersama warga sekitar sempat melakukan permohonan bantuan biaya kepada warga yang melintas di jalan Riau Sumut untuk membantu biaya operasi mengeluarkan peluru dalam tubuh korban .
Mengetahui informasi bahwa korban Rio sudah kembali dari Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad Pekannaru ,Selasa (27/4) beberapa awak media ingin melihat kondisi korban dan mendatangi korban di rumahnya di kepenghuluan Balam Sempurna. Saat itu korban terlihat masih merasakan sakit.
Rio yang didampingi keluarganya menuturkan bahwa ia masih merasakan sakit, apalagi saat ia membuang air besar. Sebab proyektil peluru masih bersarang di tulang pinggulnya dan tidak bisa dikeluarkan.
Menurut keterangan dokter yang menanganinya apabila peluru itu dikeluarkan bisa membahayakan dirinya. Sehingga peluru itu masih tetap didalam tubuhnya.
Rio menceritakan kronologis penembakan itu, saat itu malam Minggu (2/4) sekitar pukul 23.30 wib ia bersama dua orang temannya pulang dari bermain dengan menggunakan dua unit sepeda motor , ditengah jalan satu unit sepeda motor mereka kehabisan bensin, sehingga temanya mendorong sepeda motor itu dengan menggunakan kaki sebelah dengan menaikinya, saat dilokasi jalan agak berlobang, tiba tiba mobil merk Terios warna hitam datang dari arah belakang mereka , dan ingin mendahului mereka, namun karena jalan rusak mobil tidak dapat melaluinya, saat itulah korban dan temannya mengucapkan bahasa tidak sedap kepada pengemudi mobil terios tersebut.
Selanjutnya pengemudi mobil itu mengikuti korban hingga sampai di depan rumah korban, pengemudi tersebut memanggil korban dari dalam mobil, saat ingin menghampiri mobil itu, pengemudi itu membuka kaca mobilnya dan langsung menembakkan senjata apinya hingga mengenai bagian perut hingga menembus ke tulang pinggul.
Keluarga besar Rio saat ditemui di rumahnya berharap kepada pihak kepolisian, dapat mengungkap kasus ini , karena yang memilik senjata dinegara ini hanya TNI Polisi, dan orang orang tertentu saja.
” Seandainya kasus ini tidak terungkap kami akan meminta bantuan ke Komnas HAM untuk membantu menguak kasus ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Bangko Pusako, AKP James Sibarani SH ketika dikonfirmasi melalui telepon genggamnya tidak aktif, namun di beberapa media, terkait kasus ini ia mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus menyelidiki pelaku agar segera dapat mengungkap pelakunya. (gabe)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks