Inforohil.com, Bagansiapiapi – Ajang kegiatan Popkab kabupaten Rokan Hilir yang baru siap dilaksanakan pada bulan Maret kemarin rupanya masih menyisahkan kekecewaan sendiri terhadap masyarakat Kecamatan Bagansinembah Raya (Basira) terutama pengurus KONI Basira dalam kebijakan yang dibuat Kadispora Rohil.
Kekecewaan itu disampaikan langsung oleh Koordinator KONI Basira, Zuhri HD dan pengurus KONI lainnya, Bambang Sudirman, MPd kepada awak media di Basira, Kamis (26/5/16)
Zuhri yang didampingi Bambang mengatakan, bahwa pihaknya sangat kecewa terhadap Kadispora Rohil atas kebijaksanaan yang diambilnya. Dimana peserta Popkab yang menang dalam bola voli indoor putra dan bola voli pantai putri merupakan peserta dari Kecamatan Basira.
Akan tetapi dalam mengambil kebijakan pemberangkatan atlit ke Pekanbaru, seyogyanya dan sepantasnya pelatih itu diambil dari satu tim ( Pelatih Basira), alasannya pelatihnya lebih memahami anak didiknya selama dalam pembinaan.
” Masak anak didik kami yang menang, pelatihnya diambil dari Kecamatan lain, tanpa koordinasi dengan pembina dan pelatih kami, ya gak nyambung lah,” kesal Zuhri.
Yang paling disesalkannya lagi, lanjut Zuhri, bahwa pelatih yang ditunjuk Kadispora tersebut dari Kecamatan lain yang tidak menurunkan team bola voli indoor putra. Menurutnya team yang menang itulah yang seharusnya pembina dan pelatih yang mewakili ke Pekanbaru untuk mendampingi anak didiknya.
” Kedepan pembina dan pelatih ini seharusnya dihargai dan menjadi motivasi untuk lebih gigih melatih anak-anak, kalau seperti ini caranya, prestasi olahraga di Rohil akan terus bertahan diurutan belakang, dan kita ketahui bahwa Rohil tak pernah masuk sepuluh besar dalam Popkab Provinsi,” kesalnya.
Ungkapan serupa juga turut disampaikan oleh Camat Basira, Hadiyono SH. Dirinya merasa kurang pas dan tidak nyambung, karena hal itu dinilai dapat menimbulkan hal- hal yang kurang baik dan tidak sportif.
“Sehingga hal itu dapat melemahkan para pembina dan pelatih yang selama ini membimbing, ya kita sangat menyayangkan atas kebijaksanaan itu,” kata Camat.
Hadiyono juga telah mencoba menghubungi Dispora Rohil Wakit Nugroho selaku Kabid Olahraga, dengan penjelasan bahwa yang memilih pelatih itu bukanlah kadispora melainkan dari PBVSI Rohil. Dan seharusnya menset pemegang kebijakan itu tidak menimbulkan kekecewaan terhadap insan pecinta olahraga dan tidak mengindahkan kearifan lokal.
” Sportif dan fairplay dalam berolahraga baik itu dispora sendiri, pelatih bahkan atlit-atlit kami sangat khawatir akan berimbas pada pembinaan di Basira kedepan,” ungkapnya lagi. (syawal)