Inforohil.com, Bagansiapiapi-Dipercaya untuk memimpin untuk ke-2 periode serta mendapatkan beban untuk memikul tanggung jawab sebagai Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir (Rohil), 8 Juni 2016, Suyatno-Jamiludin langsung merumuskan strategi pembangunan Negeri Seribu Kubah. Berbagai kebijakan diimplementasikan agar program pembangunan berjalan sesuai visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil.
Strategi itu pun oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi sasaran tembak mencapai tujuan kesejahteraan rakyat. Dirancang secara konseptual, analitis, realistis, rasional, dan komprehensif, fokus pembangunan Kabupaten Rohil dititik beratkan pada peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyataan demi pengentasan kemiskinan.
Dalam membangun manusia yang cerdas, Bupati Rohil, H Suyatno menanamkan nilai-nilai religius kepada masyarakatnya dengan tetap menjunjung budaya Melayu yang memiliki keterampilan. Sedangkan, sistem penyelenggaraan tata pemerintahan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Tentunya, pemanfaatan sumberdaya pembangunan (sumber daya alam, sumber daya manusia, teknologi dan modal) dicanangkan hingga ke kelurahan dan kepenghuluan. Mengembangkan agribisnis dan ekonomi pedesaan menjadi nilai tambah bagi masyarakat di samping perkebunan, perikanan dan kelautan, pertanian, minyak dan gas bumi, serta lainnya.
Tak lupa, Suyatno mengupayakan terwujudnya interkoneksitas sinergis dengan Pemerintah Provinsi Riau dan kabupaten/kota lainnya. Dengan begitu, upaya menghasilkan produk yang dibutuhkan wilayah lain dapat dicukupi oleh Kabupaten Rohil sebagai penghasil padi dan ikan terbesar di Riau.
Untuk itulah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohil dijadikannya badan perencana yang responsif, inovatif dan amanah dengan mewujudkan sistem penyusunan dan dokumen-dokumen rencana pembangunan secara terintegrasi dan realistis. Di tangannya, Bappeda diwajibkan mewujudkan sistem perencanaan terkoordinasi antara lembaga pemerintah dan non pemerintah serta mendayagunakan potensi daerah dan sumberdaya alam, melalui pendekatan dan pemanfaatan sistem informasi yang optimal.
Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur
Bupati tinjau sekolah |
Menyangkut bidang pendidikan, Suyatno wujudkan sumber daya manusia yang kokoh, beriman dan bertakwa. Unggul ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni namun tetap bermartabat. Kebijakan pembangunan pendidikan di tiap sekolah pendidikan dasar, pertama, menengah, serta pendidikan luar sekolah terus didorongnya dengan melengkapi berbagai infrastruktur agar penghayatan dan pengalaman keagamaan menjadi keunggulan peserta didik secara optimal.
Mengenai infrastruktur, Suyatno memprioritaskan pembangunan jalan dan jembatan dalam mendongkrak perekonomian masyarakat. Dengan begitu, potensi unggulan daerah terutama perkebunan kelapa sawit serta pertanian pangan dapat diangkut petani ke pabrik dan pasar. Suyato sadar jika jalan dan jembatan dibiarkan akan berdampak menurunnya produksi hasil bumi hingga melemahnya perekonomian masyarakat.
Begitu juga soal kesehatan masyarakat, belum lama ini Bupati Rohil, H Suyatno, mendapat undangan khusus dari Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek karena dinilai meningkatkan kesehatan daerah perbatasan. Menkes pun berjanji memperkuat infrastruktur kesehatan daerah perbatasan, seperti Rohil dengan meningkatkan jumlah penempatan tenaga dokter dan bidan.
Apalagi, Pemkab Rohil belakangan memperbayak peningkatan puskemas menjadi puskesmas rawat inap di setiap kecamatan dan memperbanyak rumah sakit serta tenaga medis. Tersedianya tenaga medis tentu memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang didukung dengan berobat gratis dan tentunya, masyarakat yang sehat dapat menekan angka kemiskinan.
Wabup Jamiluddin Rutinkan Blusukan
Wabup saat meninjau pembangunan turap di Jumrah |
Begitu resmi menjadi Wakil Bupati (Wabup) Rohil mendapingi Bupati H Suyatno, Drs Jamiluddin sudah memiliki sejumlah agenda untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Salah satunya, Wabup Jamiluddin akan rutin blusukan dari satu kampung ke kampung lain dalam menyerap aspirasi masyarakat.
Mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah dan mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal, menindaklanjuti laporan atau temuan hasil pengawasan, serta melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, dan mengembangkan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup. Jamiluddin bakal menerapkan sistem kerjanya lebih banyak di lapangan ke timbang duduk di balik meja.
Baginya, blusukan adalah modal kuat untuk merasakan apa yang dibutuhkan rakyat selain tetap memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dibebankan kepadanya. Hasil temuan dari blusukan bakal dikolaborasikannya sekaligus memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan dan kelurahan serta kepenghuluan.
Dengan begitu, dirinya menjadi lebih leluasa dan menguasai materi dalam memberikan saran dan pertimbangan kepada bupati. Karena, melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh bupati kepadanya kelak apabila kepala daerah berhalangan dapat ia laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Sesuai amanah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), blusukan menjadi tradisi untuk menyerap apa yang diinginkan rakyat bakal terus dilakukan Jamiluddin nantinya. Mantan anggota DPRD tiga periode dan dua kali menjabat Wakil Ketua DPRD Rohil bakal membagi waktunya antara di kantor dan di lapangan.
“Sebagai petugas partai, saya akan menjalankan perintah untuk lebih banyak membantu bupati. Tradisi di PDI-P kan kepala daerah wajib blusukan dari kampung ke kampung, termasuk ke pasar sekali pun. Ini untuk mengetahui apa saja yang menjadi masalah di tengah rakyat, dan apa saja yang mereka butuhkan. Sehingga pemerintah hadir bersama rakyat dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik,” tutur Jamiluddin yang resmi dilantik sebagai Wabup Rohil mendampingi Bupati H Suyatno oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman. (Advetorial/Humas).
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks