Inforohil.com, Baganbatu – Sulitnya kondisi keuangan saat ini, membuat angka pengangguran kian semakin meningkat. Menyiasati hal itu, pria yang sudah jatuh bangun ini beri solusi untuk mengurangi angka pengangguran. Alternatifnya adalah terjun di dunia bisnis digital yakni Trading Forex (perdagangan mata uang asing, red)
Hal itu seperti diungkapkan Trader (orang yang melakukan Trading, red) yang bernama Nurhadi saat menyampaikan materi Seminar gratis tentang Trading Forex di Rampai Room Suzuya Hotel Bagan Batu, kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Minggu (4/12/2016).
Tiga kali berkecimpung di bisnis Trading Forex, pria yang tinggal di komplek perumahan Nuri Indah Bagan Batu, ini tidak ‘kapok’ main bisnis yang sama. Kini, ia pun mulai menikmati hasil dari bisnis tersebut setelah menguasai tehniknya.
“Dulu, mainnya tanpa menejemen resiko. Alhamdulilah, pengalaman itu bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman yang saat ini main trading,” ungkapnya.
Pantauan di lokasi, puluhan peserta tampak antusias mengikuti seminar Trading Forex tersebut. Terlebih mendengar kisah jatuh bangunnya pemberi materi seminar tersebut.
Seminar itu pun mengusung tema “Mengelola Bisnis Berbasis Digital”. Yang mana, dizaman modern seperti ini, kata Nurhadi, harus bijak memilih bisnis yang profitnya bisa diandalkan. Tujuan utamanya, lanjutnya, adalah untuk mengurangi angka pengangguran.
“Kerjanya juga tidak harus satu harian di depan laptop, dan bisa dilakukan dimana saja. Tapi harus ada jaringan internetnya,” tandasnya.
Lebih lanjut, sambung Nurhadi, main Trading Forex ini memiliki resiko yang kecil jika dibandingkan bisnis konvensional. Karena, berbagai bisnis konvensional sudah tidak terhitung yang ia jalankan. “Yang saya rasakan, bisnis konvensional terlalu besar resikonya,” kenangnya mengisahkan
Namun, harus tetap menerapkan tiga hal untuk memulai bisnis, baik itu konvensional maupun bisnis di trading forex tersebut.
“Pertama, planing atau perencanaan. Harus benar-benar matang. Kedua, Knowlodge atau pengetahuan, serta Experience atau pengalaman, tentunya pengalaman orang lain. Dengan demikian, resiko bisa sangat rendah,” ujarnya lagi.
Sementara, perbedaan trading forex dengan bisnis konvensional, kata Nurhadi, memiliki banyak perbedaan. Seperti tidak memerlukan tempat usaha, tidak perlu mencari pembeli/klien, serta tanpa harus memiliki karyawan dan lain sebagainya.
Untuk itu, ia berharap kedepannya para pemuda yang tidak memiliki pekerjaan, menjadi seorang trader forex adalah pilihan alternatif yang bisa dijalankan tanpa modal yang besar. “Minimal 100 dollar, tapi itu bukan anjuran saya. Untuk bermain aman, saya menganjurkan main di 500 dollar,” ujarnya.
Selain itu, ia juga kerap mendapat tambahan pemasukan dari para trader pemula di wilayah kabupaten Rokan Hilir sekitarnya untuk belajar mengenai tehnik dalam mengurangi risiko floating. Bahkan hingga ke provinsi Sumatera Utara. “Intinya, saya akan terapkan tehnik untuk private khusus, supaya trader pemula minim resiko floating,” tandasnya. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks