Inforohil.com, Bagan Batu – Guna menyerap aspirasi masyarakat di Dapil masing-masing, anggota DPRD Riau, Husaimi Hamidi SE MH gelar reses di Rokan Hilir (Rohil), tepatnya di halaman kantor Kepenghuluan Bagan Batu Barat, Kecamatan Bagan Sinembah. Selasa (22/8). Reses anggota dewan kali ini, malah diberondong keluhan warga terkait penertiban rumah liar di perbatasan Riau-Sumut. Apa katanya?
Pantauan wartawan yang tiba di lokasi reses sekira pukul 15.00 wib, Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini dalam reses tersebut disuguhi keluhan warga Kepenghuluan Bagan Batu Barat yang tinggal di rumah liar yang sebagian sudah mulai ditertibkan Upika. Dari sesi tanya jawab, Husaimi terlihat lain ditanya (keluhan masyarakat) lain yang dijawab. Akhirnya, hingga sesi tanya jawab berikutnya, ia mulai merespon untuk keluhan masyarakat dan akan meninjau langsung ke lokasi penggusuran.
Usai reses, Husaimi ketika diwawancarai awak media mengatakan bahwa Pemkab Rohil, dalam hal ini Bupati, memberi waktu setahun lagi untuk masyarakat yang menghuni rumah liar. Menurutnya, keadaan ekonomi masyarakat yang mengeluhkan kepadanya sedang sulitnya perekonomian mereka.
“Ekonomi masyarakat kan sedang sulit, berilah mereka waktu sedikit, melalui media ini, saya harap pak Bupati (Rohil) kasihlah waktu untuk masyarakat mencari tempat yang baru. Tapi begitu pun, kami (anggota Dewan, red) bukanlah penentu kebijakan. Dan ini pun kita lihat dulu ke lokasi, agar kita tahu apa permasalahannya, supaya nanti saya bisa sampaikan ke pak Bupati,” kata Husaimi dan kemudian bergegas ke lokasi penertiban rumah liar dan warung remang-remang di perbatasan Riau-Sumut.
Setibanya di lokasi penggusuran, Husaimi langsung bertemu Upika Bagan Sinembah, diantaranya Camat, Kapolsek dan Danramil. Usai berdialog panjang lebar, akhirnya Camat Bagan Sinembah, Sakinah SSTP MSI kembali menegaskan kepada masyarakat yang ikut berbondong-bondong bahwa proses penertiban rumah liar tetap berlanjut karena sudah ada kesepakatan.
“Memang kesepakatan kita 30 hari mulai waktu sosialisasi kemarin, tanggal 15. Karena dilihat dari kondisinya, hampir rata-rata yang bukan warung remang-remang, bangunan rumahnya sebagian menjorok ke paret. Jadi saya minta, maksudnya kami (Upika) sejak mulainya penggusuran warung remang-remang kemarin, mensosialisasikan kepada masyarakat melalui RTnya agar lebih cepat membongkar bangunan rumahnya, karena alat berat kerjanya hanya 10 hari saja,” jelas Sakinah dikerumini warga usai menghadiri reses anggota DPRD Provinsi Riau tersebut.
Husaimi pun kembali menjelaskan kepada masyarakat bahwa penertiban rumah liar dan warung remang-remang semata untuk keindahan Bagan Sinembah meski awalnya ngotot minta kepada Bupati melalui media ini agar masyarakat diberi waktu lagi untuk mencari tempat yang baru seperti yang disebutkan diatas.
Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar menyikapi penertiban tersebut dengan kepala dingin. “Setelah saya turun ke lokasi, dan tadi sempat komunikasi dengan pak Sekda, bahwa penggusuran ini sudah ada kesepakatannya dengan warga, jadi kepada warga, mari kita sikapi penertiban ini dengan kepala dingin. Dan ini juga demi keindahan Bagan Sinembah sebagai pintu gerbang provinsi Riau,” ujar Husaimi dihadapan warga.
Usai meninjau lokasi perbatasan, Husaimi langsung pergi meninggalkan lokasi dan sempat terjadi salah faham antara orang yang turut serta dengan salah satu awak media dan sempat terdengar “Tadi kan sudah wawancara” dan sempat menanyakan profesi wartawan yang hendak mewawancarai anggota dewan Riau tersebut.
Masyarakat yang masih di lokasi, pun terlihat mencurahkan isi hatinya kepada Camat. Hingga akhirnya, satu persatu membubarkan diri. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks