Inforohil.com, Bagansiapiapi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) selaku penyelenggara ibadah haji sejak zaman Anas Maamun hingga sekarang dibawah kepemimpinan Bupati Suyatno bersama Wakilnya Drs H Jamiludin tetap berupaya semaksimal mungkin mempertahankan, bahkan meningkatkan indeks kepuasan jamaah haji bagi Calon Jemaah Haji (CJH) asal Rhil .
Bahkan Pemkab menyatakan dengan tegas pihaknya bertekad menjadikan pelayanan terhadap Calon Jemaah Haji (CJH) Rohil harus menjadi yang terbaik di Provinsi Riau, baik itu mulai pelayanan, keberangkatan hingga pulang haji harus mendapat perhatian.
Sebab menurut Suyatno, doa orang yang pergi ke tanah suci itu doanya sangat makbul apalagi di doakan banyak CJH dari Rohil yang tahun 2017 ini mencapai 350 orang. Oleh sebab itu dia selalu berpesan kepada para CJH agar mendoakan Negri Seribu Kubah ini menjadi negri yang aman, tentram, makmur dan masyarakatnya sejahtera.
“Orang yang akan naik haji itu telah susah payah mengumpulkan dana dan menunggu hingga bertahun-tahun agar bisa melaksanakan ibadah haji. Sehingga, peserta haji ini sangat perlu dibantu dan dipermudah urusannya,” terang orang nomor satu di Rohil itu.
Dalam rangka mewujudkan ini tampak beberapa langkah yang dilaksanakan oleh Pemkab Rohil tiap tahunnya. Diantaranya, memastikan calon jamaah haji mendapat pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang seluk-beluk ibadah haji, melalui bimbingan manasik haji yang cukup.
Dengan bimbingan dan manasik haji yang cukup, jamaah diharapkan bisa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang ibadah haji. Pemerintah juga memastikan semua jamaah mendapatkan haknya untuk memperoleh bimbingan dan manasik haji.
Selain itu, edukasi tentang kesehatan. Selain membutuhkan pengetahuan soal seluk-beluk ibadah haji, calon jamaah haji yang akan menunaikan rukun Islam kelima juga membutuhkan fisik yang sehat dan prima. Karena itu, edukasi tentang menjaga kesehatan sebelum dan selama jamaah menunaikan haji di Tanah Suci harus terus gencar dilakukan.
Apalagi, cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Tanah Air. Terlebih, bagi jamaah yang tergolong berisiko tinggi. Pelayanan kesehatan ini harus mulai dilakukan sesegera mungkin, sehingga jamaah mulai bisa mempersiapkan fisiknya untuk menunaikan ibadah haji. Mereka pun memahami apa saja yang harus dilakukan ketika berada di Tanah Suci.
Disamping itu, Suyatno juga terus mengingatkan kepada seluruh panitia haji agar terus memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan kepada peserta haji agar dapat melaksanakan ibadah hajinya dengan tenang dan lancar.
Pelayanan yang dimaksud Suyatno, diberikan mulai dari keberangkatan, mobilisasi, makan minum, perhotelan hingga kepulangannya. “Meskipun kita sudah berpengalaman, tetapi ada saja hal yang tidak diinginkan muncul. Untuk itu, saya minta panitia induk dan kabupaten sendiri, betul-betul melakukan koordinasi dengan masing-masing tugasnya untuk kematangan keberangatan haji,” terang Suyatno kepada panitia.
Pulang Dengan Selamat.
Jemaah haji Rohil akhirnya sudah tiba di Bandara Hang Nadim, Batam pada hari Senin (18/9/2017) sekira pukul 01.39 Wib malam menjelang subuh. Prosesi penyambutan jemaah melibatkan seluruh petugas PPIH ( Panitia Pelaksana Ibadah Haji ) Pemkot Batam.
Jemaah Haji Rohil melakukan perjalanan dari bandara King Abdul Aziz, Mekkah menuju bandara Hang Nadim yang menghabiskan waktu selama 8,5 jam dan sebanyak 8 bus sudah disiapkan. Mereka disambut petugas PPIH dan sanak keluarga yang sejak malam tadi sudah menunggu di asrama Haji Batam. Namun sayang, dari keseluruhan jemaah, ada dua jemaah haji yang tidak bisa pulang ke tanah air karena meninggal dan sakit keras.
Walaupun hampir keseluruhan jemaah dalam kondisi fisik menderita batuk batuk, namun diwajah mereka, terpancar rasa senang tiada tara karena sudah sampai di asrama haji Batam.
Perasaan sedih tidak bisa dibendung Suyatno ketika panitia PPIH menyebutkan ada jemaah haji asal Rohil meninggal dunia. Ianya adalah Usman bin Daud (58) jemaah haji asal Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hlir, Riau. Sedangkan jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Mekkah, bernama Sarinem. Dia menyampaikan rasa belasungkawanya dan mendoakan jemaah yang masih dirawat bisa kembali secepatnya ke tanah air.
“Kita sangat bersyukur karena Bapak dan Ibu sudah menyandang gelar Haji dan Hajjah. Kita juga sangat bersyukur bapak dan ibu pulang dalam keadaan sehat wal afiat. Namun demikian ada jemaah kita bernama Usman meninggal dunia,” kata H Suyatno. (Advetorial)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks