(Dokumentasi Inforohil.com) |
Inforohil.com, Tanjung Medan – Warga masyarakat pemilik ternak sapi Bali yang ada di Dusun Tanjung Rejo, Kepenghuluan Tanjung Sari, Kecamatan Tanjung Medan, Rokan Hilir (Rohil) sejak sepekan terakhir ini terpaksa menjual ternaknya dengan harga murah. Hal ini disebabkan merebaknya wabah virus jembrana.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, Ahad (4/3) kemarin bahwa alternatif menjual tersebut dilakukan peternak karena takut kalau sapi peliharaan mereka akan mati semua. Dan bahkan, jumlah sapi yang sudah terjual tersebut mencapai ratusan ekor.
“Kita takut mati, makanya kita harus rela menjual walaupun harganya dibawah standar. Karena kalau sampai mati tentu akan sia-sia kerja yang kita lakukan selama ini, ” kata Kadus Tanjung Rejo, Ibrahim.
Dirinya juga mengaku kalau alternatif menjual itu disebabkan sapi miliknya sudah ada yang sakit dan mengeluarkan darah dari hidungnya. “Punya saya sudah ada yang sakit, dimana kita tidak tahu apa sebabnya tapi yang jelas ada keluar darah dari mata dan hidungnya. Dan karena takut menular makanya semua sapi saya yang berjumlah lebih dari 50 ekor itu terpaksa saya jual semua,” terangnya lagi.
Ungkapan senada juga disampaikan oleh peternak lainnya, Yunus. Menurut pria pemilik tiga ekor sapi ini hanya bisa menjual dua ekor saja. “Karena yang satu sudah parah dan akhirnya mati. Karena itu saya putuskan harus segera menjual,” katanya.
Sedangkan peternak lainnya, Jamhuri juga mengaku telah menjual seluruh sapi miliknya. “Memang punya saya belum ada yang sakit, tapi karena takut makanya semua sapi sudah kami jual murah-murah kemarin,” ungkapnya.
Menurut pengakuan dari para peternak, bahwa merebaknya wabah virus Jembrana itu sejak ada sapi yang dibeli dari luar daerah oleh warga. “Pertamanya itu karena ada warga yang membeli sapi Bali dari luar daerah. Jadi mungkin karena tidak dicek kesehatannya pertama beli,” kata Jamhuri. ***
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks