Inforohil.com, Bagansiapiapi – Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) beberapa hari terahir ini kian merajalela. Untuk Provinsi Riau, Kabupaten Rohil merupakan penyumbang terbanyak titik api. Dari 98 titik hot spot di Riau, 58 titik berasal dari Rohil.
Menyikapi hal itu, Komandan Kodim (Dandim) 0321 Rohil Didik Efendi menilai antisipasi pencegahan dan pemadaman karlahut tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat yang memiliki lahan yang terbakar.
Ditambahkannya, dalam penanganan karlahut ini, tugas memadamkan kebakaran bukan hanya tanggung jawab TNI, Polisi, BPBD, Manggala Agni, dan masyarakat peduli api (MPA) saja. Sebab TNI, Polisi, BPBD, Manggala Agni, dan MPA hanya ikut membantu.
“Jangan sampai TNI, Polisi, BPBD, Manggala Agni, dan MPA jangan sampai terkesan seperti babu yang memadamkan api. Begitu api padam, mereka dengan seenaknya menanam lahan yang terbakar,” ujar Dandim, Rabu (15/8).
Dandim menegaskan, pemilik lahan lebih bertanggung jawab untuk menjaga lahan agar tidak terbakar terutama dimusim kemarau ini. Dandim tidak menginginkan adanya pemilik lahan yang melakukan pembiaran jika lahannya terbakar.
Disamping itu, Dandim juga sudah menginstruksikan kepada bawahannya dijajaran TNI untuk memberikan tindakan tegas kepada pemilik lahan terbakar. Sebab selama ini belum ada contoh tindakan tegas terhadap pemilik lahan sehingga terkesan adanya pembiaran.
Ditegaskannya lagi, bagi lahan yang sudah terbakar tidak diizinkan untuk langsung dikelola pemilik sampai ada kejelasan tanggung jawab pemilik lahan maupun proses penyelidikan dari Kepolisian.
“Seluruh pemilik lahan didata, diminta keterangan kenapa terbakar dan sampai sejauh mana tanggung jawab mereka untuk madamkan api,” tandasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks