Inforohil.com, Bagansiapiapi- Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) melalui Dinas Bagian Kesra telah mengumumkan nama-nama mahasiswa yang menerima bantuan beasiswa bagi keluarga kurang mampu. Pengumuman itu diumumkan melalui surat Nomor : 900/Setda-Kesra/2018/588.
Melihat nama-nama mahasiswa yang menerima bantuan sebanyak 2.037 dari jenjang S1 dan 213 orang dari jenjang D3, Himpunan Pelajar Mahasiswa Rokan Hilir (Hipemarohi) menduga adanya Kejanggalan dan permainan yang dilakukan panitia dalam menentukan penerima beasiswa itu.
Melihat hal itu Ketua Hipemarohi Jakarta Guntur Ramadhan telah membuat surat pernyataan pengajuan protes kepada panitia seleksi beasiswa Rohil tahun anggaran 2018. Dalam surat pernyataan itu, ada tiga poin yang pertanyaan Hipemarohi kepada bagian Kesra Kabupaten Rohil.
Diantaranya, terdapat nama-nama yang lulus seleksi tidak memenuhi standar IPK 2,75 yang telah ditetapkan. Selain itu, prosedur atau metode yang digunakan panitia dalam menentukan kelulusan calon penweima beasiswa sama sekali tidak pernah diketahui oleh mahasiswa dan panitia terkesan tertutup dari informasi yang ada.
Yang ketiga, Hipemarohi Jakarta telah melakukan berkas perbandingan yang lolos seleksi dan tidak lolos seleksi. Pada berkas yang tidak lolos tidak ditemukan adanya Kejanggalan bahkan IPK nya jauh lebih tinggi daripada yang lolos seleksi.
“Hal ini tentu menjadi perbincangan anggota kami, dan kami yakin terjadi hal yang sama pada organisasi mahasiswa Rohil lainnya,” kata Guntur.
Kecurigaan yang sama juga diutarakan Muhammad Fadhil. Fadhil mengajak bagi mahasiswa yang mengajukan beasiswa tapi tidak lulus seleksi untuk membuat pernyataan sikap terhadap kebijakan ketua PPTK yang menyelenggarakan beasiswa Rokan Hilir Tahun 2018 ini.
“Karena dari pengumuman lulus hasil seleksi beasiswa tersebut ada yang janggal. Banyak mahasiswa/i yang IPK dibawah 3, lolos seleksi. Bahkan IPK 2,45 lolos seleksi. Sedangkan kawan-kawan yang IPK diatas 3, dan memiliki syarat lengkap banyak yang tidak lolos seleksi. banyak juga yang tidak tepat sasaran, pada peraturan yang telah di terapkan peraturan dana bansos, ada anak PNS yang lolos dan yang sedang membutuhkan tidak lolos, ini sangat miris, ada apa dengan pemkab Rohil,” urainya melalui tulisannya di media sosial Facebook.
Menurut Fadhil, ini menandakan bahwa kebijakan dan profesionalitas ketua PPTK patut dipertanyakan. Dia menduga bahwa ini adalah permainan atau kerja sama antar orang dalam.
“Jangan diam, itu adalah hak kalian, bukan hak mereka. Anggaran dana hibah untuk beasiswa Rp. 6.5 miliar. Untuk S1 yang lolos seleksi sebanyak 2.307 orang x Rp. 2.000.000 = Rp. 4.614.900.000 . Untuk D3 sebanyak 213 orang x Rp. 1.500.000 = Rp. 319.500.000. Total dana hibah yang tersalurkan Rp. 4.933.500.000. Kemana sisa dana Rp. 1.566.500.000 Iagi? Kawan-kawan harus kritis soal ini,” paparnya.
Berdasarkan data penerima beasiswa S1, media ini mencatat sebanyak delapan orang yang lulus seleksi sementara IPK nya dibawah 2,75. Mereka adalah, Dewi Julita (154110104) UIR / FAPERTA / Agrotekonologi dengan IPK 2,65, Guido Roni (1707122859) UNRI / Teknik/ Teknik Mesin IPK 2,20.
Selain itu, Hermawan (147110704) UIR / FISIPOL / Ilmu Administrasi Publik IPK 2,28. Joko Samudra / 155310929 UIR / FEKON / Akutansi IPK 2,61. MASROH (11750425238) UIN SUSKA / Sanis dan Teknologi / Matematika IPK 2,39. Mutia Sari/ 1212152183 STAI Rokan / – / PIAUD 0,00 dan Putri Wahyuni (020637232) UT / FHISIP / Ilmu Pemerintahan IPK 2,42. (Syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks