Inforohil.com, Bagansiapiapi – Mantan Ketua DPD II partai Golkar Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Nasrudin Hasan angkat bicara soal pelantikan pengurus DPD Golkar Rohil periode 2019-2024 pada senin kemarin. Menurutnya, Ketua DPD I Golkar Provinsi Riau telah gagal paham menunjuk H Fuad Ahmad dan pengurus lainnya itu.
“Ketua DPD itu gagal paham. Kalah sebagai calon Gubernur harus ada yang dipersalahkan. Yang bersalah itu ketua DPD Kabupaten Rokan Hilir Haji Nasrudin Hasan,” Nasrudin kepada awak media, Selasa (12/2/19) di Bagansiapiapi.
Dijelaskan Nasrudin, ada beberapa poin gagal paham dalam susunan kepengurusan Golkar Rohil yang baru ini. Pertama, waktu pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) dinilai tidak tepat waktu karena telah mendekati waktu Pemilu.
“Seharusnya ditunda, jangan dekat pemilu seperti sekarang. Kalau dekat pemilu ini tentu ada yang merasa kurang enak, kurang nyaman,” katanya.
Selain itu, dalam penunjukan susunan kepengurusan juga banyak tidak sesuai AD ART partai. Salah satunya, yang harus menjadi ketua DPD Golkar itu pendidikannya minimal harus strata satu (S1). Selain itu juga harus ada dalam kepengurusan partai minimal selama lima tahun.
“Yang saya tahu pak Haji Fuad saya yang merekomendasikannya untuk menjadi anggota pengurus di DPD I Golkar Riau,” ungkap Inas sapaan akrabnya.
Inas menambahkan, seperti penunjukan ketua harian yang saat ini dipegang oleh Agus Salim juga tidak sesuai AD ART. Pasalnya, Agus Salim baru beberapa bulan lalu berhenti dari Ketua KPU Rohil lalu langsung bergabung dengan partai Golkar. Bukan hanya itu, penunjukan Jasmadi Ijaskori sebagai sekretaris juga dinilai salah karena sempat mengundurkan diri dari partai Golkar.
“Nah ini yang disebut gagal paham itu. Pertama gagal paham soal organisasi, kemudian gagal paham dalam Musda dan gagal paham dalam menempatkan waktunya,” beber Inas.
Inas juga menyoroti pidato ketua DPD Golkar Rohil Fuad Ahmad yang mengajak semua kader Golkar untuk bersama-sama memajukan partai. Tapi menurutnya itu tidak sesuai dengan pernyataan karena sebelum mengajak bersama-sama sudah banyak kader partai yang ‘dibunuh’.
Selain itu mengenai ketidak hadirannya saat acara pelantikan senin kemarin dikarenakan dirinya tidak ada diundang oleh kepengurusan Golkar saat ini. “Coba tanya sama pengurus itu, siapa yang mengantar undangan, dimana diantarnya, dan siapa menerima undangan nya. Apa begitu memperlakukan orang-orang partai,” sebutnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks