Inforohil.com, Rokan Hilir – Dua unit perahu nelayan Sei Berombang, Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara hangus dibakar diduga oleh nelayan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau di kawasan Selat Malaka, Sabtu (30/3), sekira pukul 03.00 WIB dini hari.
Dikutip dari Antaranews.com, aksi pembakaran itu dipicu persoalan batas wilayah operasi menangkap ikan di wilayah yang berbatasan langsung tersebut.
Seorang saksi korban bernama Darma (33), nelayan Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir, Minggu (31/3) ketika dihubungi menceritakan apa yang dilihat dan dialaminya.
Pada saat itu mereka sedang beroperasi menangkap ikan di sekitar areal perairan PT Meranti Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
Belum beberapa lama menangkap ikan, sekira pukul 02.30 WIB tengah malam, datang satu unit kapal pengangkutan dan satu unit perahu hanya untuk menangkap ikan atau tuamang membawa puluhan orang tak dikenal (OTK).
Sebagian dari mereka mengenakan sebo atau penutup wajah. Mereka kemudian melempari perahu menggunakan batu cincin jaring.
Setelah melempari, para OTK itu juga melanggar lintang perahu dengan kapal pengangkutan dan menyuruh menarik pukat untuk berhenti menangkap ikan.
Merasa khawatir akan keselamatannya, Darma dan rekan-rekannya mengikuti perintah OTK yang diduga kuat berasal dari Panipahan, Kabupaten Rokan Hilir itu.
Selanjutnya, para OTK itu menaiki perahu dengan membawa senjata tajam. Di atas perahu mereka juga mengancam akan membunuh jika melawan.
Dalam situasi itu OTK semakin anarkis, mereka pun langsung membawa dua unit perahu nelayan bermesin 3 GT itu ke arah perairan Panipahan, tepatnya di Lampu Berok.
Di tempat tersebut, mereka membakar kedua perahu hingga karam. Sebelum membakar, ujar Darma, ikan hasil tangkapan, uang dan KTP mereka disikat habis.
Darma dan sembilan orang rekannya hanya bisa menatap api yang menjilati perahu yang merupakan alat untuk mencari penghidupan mereka itu.
Selanjutnya, mereka dibawa ke daratan Panipahan dan disuruh pulang menggunakan kendaraan sepeda motor atau ojek.
Kasat Pol Air Polres Labuhanbatu AKP Iman Ginting ketika dihubungi membenarkan pihaknya menerima laporan perihal kejadian yang menimpa nelayan di Sei berombang tersebut.
Menurut dia, pihaknya sedang menyelidiki dan mengumpulkan bukti-bukti.
“Iya benar ada dua kelompok masyarakat nelayan melaporkan pembakaran dua unit perahu mereka di Panipahan Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau,” katanya.
Tokoh nelayan Sei Berombang, Muhammad Ikhwan mengutuk keras tindakan anarkis nelayan Panipahan itu karena persoalan ini dapat memicu konflik yang berkepanjangan sesama nelayan.
Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan nelayan Sei Berombang akan membalas aksi tersebut.
“Perbuatan seperti ini sudah berulang kali hampir setiap tahun, menangkap ikan di perairan Labuhanbatu pun dibakar. Kami meminta siapapun yang ikut terlibat dalam aksi tersebut harus bertanggung àjawab, mereka harus mengganti kerugian materi yang dialami,” tegasnya.
Sementara Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Labuhanbatu, Abdul Karim Hasibuan mengaku prihatin terkait konflik wilayah operasi menangkap ikan dan berharap pemerintah daerah bersama masyarakat urun rembuk terkait permasalahan ini.
Pihaknya juga mendukung aparat TNI/POLRI untuk menjaga dan menengahi persoalan yang terjadi di masyarakat terutama di perairan yang sulit terdeteksi kejadiannya.
Sumber: antaranews.com
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks