Inforohil.com, Bagansiapiapi – Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir terus meningkatkan mutu pendidikan, baik sarana prasarana sekolah dan kualitas sumber daya guru. Pembentukan karakter murid yang berkualitas juga menjadi perhatian penuh pemerintah dibawah kepemimpinan Bupati H Suyatno dan Drs Jamiludin.
Tak hanya mampu mencetak kepribadian dan kualitas murid dimasa mendatang. Pemkab Rohil melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rokan Hilir (Rohil) siap menjadikan daerah Rohil sebagai sekolah Kabupaten Adiwiyata di Propinsi Riau. Namun upaya ini juga arsu didukung oleh suam stakeholder pihak terkait, masyarakat, tenaga pendidik dan komite sekolah dan lainnya.
Kepala DLH Rohil, Suwandi SSos, di Bagansiapiapi menjelaskan, sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang unggul dalam Pendidikan Lingkungan Hidup serta kepedulian sekolah terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Saat ini ada 18 sekolah yang sedang dilakukan pembinaan untuk tingkat Kabupaten dan 16 sekolah untuk pembinaan tingkat nasional,” kata Suwandi.
Tujuan dari program adiwiyata ini adalah menjadikan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, sehingga semua warga sekolah harus peduli terhadap lingkungan dan berbudaya lingkungan.
Program ini dicanangkan untuk mengembangkan lingkungan belajar yang sehat, aman, nyaman,dan menyenangkan, sehingga diharapkan adiwiyata mampu menciptakan Lingkungan belajar yang ideal dan baik untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma dan etika.
Dengan adanya ilmu yang dimiliki masing-masing siswa kiranya dapat diterapkan di rumah dan di Lingkungan tempat tinggalnya. “Alhamdulillah Tahun 2018 ini Pemkab Rohil melalui Dinas Lingkungan Hidup mengusulkan calon sekolah Adiwiyata Propinsi Riau sebanyak 6 sekolah. Rohil siap menjadi sekolah Kabupaten Adiwiyata Propinsi Riau,” ujarnya dengan semangat.
Suwandi juga menjelaskan, dari data yang ada di DLH Kabupaten Rohil sampai tahun ini sudah hampir 50 Sekolah Adiwiyata terprogram, baik dari tingkat Kabupaten, maupun Tingkat Provinsi, bahkan Tingkat Nasional, maka dari itu sudah layak kabupaten Rokan Hilir untuk dicanangkan sebagai sekolah Kabupaten Adiwiyata.
Target Seluruh Sekolah di Rohil Raih Adiwiyata
Menurut keterangan Suwandi, DLH Rohil mengajukan 12 sekolah untuk mengikuti program sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Namun, hanya 6 sekolah yang berhasil menyabet penghargaan sekolah Adiwiyata mandiri tersebut.
“Alhamdulillah, dari 12 sekolah Adiwiyata yang kita usulkan untuk mengikuti lomba sekolah Adiwiyata tingkat Nasional, 6 sekolah berhasil memperoleh sertifikat Sekolah Adiwiyata Nasional. Hal itu kami ketahui dari surat pemberitahuan hasil verifikasi administrasi dari Pusat Pelatihan Masyarakat Dan Pengembangan Generasi Lingkungan KLH Nomor: S.402/LATMAS/PGL/SDM.2/11/2018,” kata Suwandi.
Dia menargetkan, pada tahun 2021 semua sekolah yang ada di Rokan Hilir diharapkan akan menjadi sekolah Adiwiyata. Prestasi yang diperoleh sejak diterapkan program sekolah Adiwiyata di Rohil dari Tahun 2014-2018 sudah memperoleh 26 sekolah Adiwiyata Nasional, 41 sekolah Adiwiyata provinsi dan 70 sekolah Adiwiyata Kabupaten. Untuk itulah Bupati Rohil mencanangkan Kabupaten Rohil menjadi Kabupaten Adiwiyata.
”Dengan prestasi yang diperoleh, diharapkan pada tahun 2021 semua sekolah di Rohil menjadi sekolah Adiwiyata. Untuk itulah DLH Rohil minta bantuan Bupati untuk mencanangkan kabupaten Rohil menjadi kabupaten Adiwiyata,” harapnya.
Tahun lalu Dinas Lingkungan Hidup menargetkan beberapa Program unggulan yang harus kita sukseskan bersama, antara lain:
1. Menjadikan 20 sekolah Adiwiyata juara tingkat Nasional, dan 2 sekolah menjadi Adiwiyata Mandiri,serta Proklim Rohil berprestasi kembali di tingkat Nasional.
2. Kembali Beroperasi Laboratorium Lingkungan untuk dapat meraih Predikat Akreditasi, sehingga semua pelaku usaha bisa melakukan uji sampel di Lab yang ada di Rohil sehingga bisa meningkatkan PAD.
3. Melakukan Pembinaan kepada pelaku usaha termasuk PKS agar taat dan patuh dalam pengelolaan Lingkungan, termasuk memberikan peringatan dan Hukuman terhadap pelaku usaha yang lalai dalam mengelola limbah dan Merusak Lingkungan.
13 Sekolah di Bangko Sudah Raih Adiwiyata
13 sekolah diwilayah Kecamatan Bangko sudah mempunyai sertifikat Adiwiyata. Sejumlah sekolah yang sudah mengantongi sertifikat itu telah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) persiapan penilaian sekolah Adiwiyata Provinsi tahun anggaran 2019, yang di taja oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Rohil.
“Bimbingan ini sebagai persiapan penilaian sekolah adiwiyata untuk ditingkat provinsi tahun 2019. Saya juga mengapresiasi para guru dan kepala sekolah, terutama yang berada di wilayah kecamatan Bangko, yang sudah bekerja keras dan menunjukkan hasil yang baik dalam penghijauan di lingkungan sekolah,” sebut Wan Rusli.
Wan Rusli juga berjanji kedepannya sekolah yang ada di Kabupaten Rohil tidak lagi gersang. Sebut dia, Target untuk sekolah di Kabupaten Rohil 2020 tidak ada sekolah yang tidak mempunyai taman.
“Masalah ikut adiwiyata atau tidak itu urusan DLH, saya mendukung DLH karena tanpa kita sadaari dua intasi ini saling dukung dan mendukung. “katanya.
Tambahnya lagi, Adiwiyata tingkat Kabupaten sudah dikantongi, bulan depan ada adiwiyata tingkat nasional, sudah terdaftar 7 sekolah.“yang membanggakan saya di 13 sekolah yang ikut. Untuk diketahui juga di Kecamatan Bangko ini sulit kita buat tanaman, karna gampang banjir, di karenakan semangat sekolah tersebut, maka nya saya mengapresiasikan sekolah yang ikut bimbingan,” ujarnya.
Pembinaan Sekolah Adiwiyata ini mendukung untuk memberikan pengetahuan sekaligus sosialisasi untuk Sekolah Kabupaten yang menarik pada Permen Lingkungan Hidup NO 5 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
Upaya menjadi Sekolah Adiwiyata harus dapat ditingkatkan melalui:
1. Penghematan energi (listrik) dilihat dari daya yang digunakan per bulan.
2. Penghematan Air dilihat dari jumlah ubik air yag digunakan per bulan.
3. Penghematan ATK (Alat Tulis Kantor) dilihat dari belanja ATK per bulan.
4. Pengelolaan Sampah atau Pengurangan Sampah dilihat dari jumlah timbunan sampah dan upaya pengelolaannya.
5. Penghijauan atau penanaman (Jumlah yang ditanam di sekolah maupun di luar sekolah).
Bangun Norma Berkelanjutan
Wan Rusli Syarief Mengatakan Adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh ilmu pengetahuan dan norma yang dapat membantu manusia berkelanjutan.
Pembinaan Adiwiyata untuk meningkatkan kapasitas sekolah untuk meningkatkan kapasitas perlindungan dan SDA dalam program pengelolaan Adiwiyata, meningkatkan peningkatan kinerja pengelolaan Adiwiyata baik Provinsi maupun Kabupaten, termasuk sekolah dan masyarakat sekitar.
Selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir sangat mendukung dan mengapresiasi program Adiwiyata di sekolah-sekolah dan sekolah akan dijadikan hutan sekolah. Dan diminta kepala sekolah untuk menghijaukan sekolah.
“Target saya ditahun 2020 kita akan tingkatkan sekolah tingkat provinsi dan untuk tahun ini nasional baru 19 sekolah dan provinsi baru 36 sekolah jelas kadis pendidikan,” ujarnya.
Dan selaku kepala dinas pendidikan sangat bersemangat dengan kehadiran Adiwiyata ini dan didukung lagi oleh Dinas DLH Kabupaten Rohil dan DLH menghijaukan bumi dan salah sasaran adalah sekolah sekolah,”pungkasnya.
“Kita ada program pembinaan kepada pelajar tingkat SD, SMP dan SMA yang ikut program sekolah Adiwiyata tahun 2019 ini dengan memberikan arahan beserta bibit bunga dan tong sampah gratis di 50 sekolah,” kata Kepala DLH Rohil, Suwandi SSos, di Bagansiapiapi.
Pelaksanaan pembinaan sekolah Adiwiyata ini, sambung Suwandi, dengan tujuan untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah tentang sekolah yang berbudaya dan berwawasan lingkungan.
“Kita mendorong dalam proses belajar-mengajar antara guru dan murid juga menjalankan pengintegrasian serta pembiasaan dalam perilaku peduli lingkungan, hemat energi dan konservasi air,” jelas Suwandi lagi.
Mantan Camat Bagansinembah ini juga menjelaskan bahwa Program Sekolah Adiwiyata adalah merupakan program nasional, pelaksanaannya sampai dengan saat ini dikembangkan secara berjenjang dan diklasifikasikan berdasarkan capaian skor indikator penilaian.
“Ada sekolah adiwiyata tingkat kabupaten, sekolah adiwiyata tingkat propinsi, sekolah adiwiyata tingkat nasional, dan sekolah adiwiyata tingkat mandiri. Semoga melalui program ini, pelajar kita dapat lebih peduli dengan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (Adv/Humas)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks