Inforohil.com, Pekanbaru – Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan bersama SEAQIS kembali mengadakan Pelatihan Pembelajaran STEM berbasis Lokal Konteks pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pelatihan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PHR tahun ketiga.
Pelatihan berlangsung selama empat hari, Selasa hingga Jumat, 17-20 September 2024 di Pekanbaru, diikuti 80 guru SD dan SMP alumni pelatihan STEM angkatan 2022 dan 2023.
Deputi Program SEAQIS, Reza Setiawan mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka. “Kurikulum Merdeka bertujuan fokus pada muatan esensial dan pengembangan karakter murid melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5),” ujarnya.
Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajarkan STEM berbasis konteks lokal, sehingga dapat mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam lokal.
Tahun ini, para alumni pelatihan 2022 dan 2023 akan mendapatkan pembekalan tambahan. Mereka akan mendapatkan wawasan tentang peran PHR dalam mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs) menuju Net Zero Emission 2060, pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas (SDA migas), serta isu perubahan iklim dalam Kurikulum Merdeka.
Selain itu, mereka juga akan mempelajari konsep Green STEM dan STEM Robotic, yang mendukung integrasi teknologi dan lingkungan dalam pembelajaran.
Para peserta juga akan diajak melakukan kunjungan lapangan ke UMKM binaan Pertamina. Kunjungan ini bertujuan untuk menganalisis aspek STEM pada produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat setempat, memberikan pengalaman langsung bagaimana penerapan STEM dalam kehidupan nyata.
“Mereka akan dilibatkan dalam pengembangan modul P5 terintegrasi dengan STEM Lokal Konteks yang fokus pada isu perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam. Setelah pelatihan, peserta akan mendapatkan pendampingan dari fasilitator SEAQIS untuk menyiapkan perangkat pelaksanaan P5 di sekolah masing-masing,” kata Reza.
Dengan pendampingan ini, para guru diharapkan lebih siap mengimplementasikan pembelajaran STEM lokal konteks yang terintegrasi dalam P5. Mereka juga diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan sejawat di komunitas belajar masing-masing, di bawah koordinasi Dinas Pendidikan.
Manager ECSR North PHR, Rudi Arief mengatakan program ini mendapat dukungan penuh dari Pertamina. “Dalam dua tahun pelaksanaannya, program ini telah mendapat apresiasi positif. Pada pelatihan kali ini, fokus pada STEM Lokal Konteks dan P5 mendukung kebijakan Kemdikbudristek, mempersiapkan siswa agar unggul di bidang rekayasa dan teknologi,” katanya.
Pelatihan secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Riau, Reisky Bestary mewakili Kemdikbudristek RI. Ia mengatakan, penerapan pembelajaran STEM sudah semakin dikenal luas, namun mengintegrasikannya ke dalam P5 merupakan sebuah inovasi.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi guru dalam mempersiapkan siswa sebagai Pelajar Pancasila yang berkarakter dan kompeten dalam menghadapi tantangan global,” tuturnya.
Pelatihan ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kompetensi guru sekaligus mendukung terciptanya siswa yang berkarakter Pancasila dan siap menghadapi tantangan global melalui pendekatan pembelajaran STEM berbasis lokal. (Rilis)