Inforohil.com, Pekanbaru – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keselamatan kerja dalam kegiatan pengeboran, kerja ulang dan perawatan sumur di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Melalui kolaborasi dengan mitra kerja, PHR telah berhasil mengimplementasikan beberapa inovasi teknologi yang signifikan.
Salah satu inovasi tersebut adalah penggunaan drilling simulator dan virtual mobile rig safety inspection dalam acara Drill Well on Simulator (DWOS) yang dihadiri mitra kerja dari PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI). Simulasi ini memungkinkan pekerja lapangan untuk berlatih melakukan operasi pengeboran dalam kondisi yang sangat mirip dengan kondisi nyata. Dengan demikian, pekerja dapat meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya selama proses pengeboran. Selain itu juga dapat dilihat seberapa efektif penggunaan parameter pengeboran untuk mencapai target operasi.
Simulator akan menggambarkan kondisi sumur sesuai data desain yang ada meliputi data trayektori, lapisan formasi serta tekanan, arah dan sudut sumur, properties lumpur, parameter drilling, spesifikasi dan rating rig yang akan digunakan, maupun potensi drilling hazard yang akan dihadapi. Pelaksanaan DWOS dimulai dengan pemaparan umum drilling program, pemberian materi teori drilling hazard, praktik simulasi role play sesuai tugas nyata dengan deteksi dan penanganan drilling hazard hingga penilaian individu maupun kerja tim serta pemberian umpan balik atas gap (jarak) yang ada.
“DWOS merupakan langkah maju dalam mempersiapkan pekerja lapangan menghadapi tantangan yang kompleks dalam operasi pengeboran,” ujar EVP Upstream Business PHR WK Rokan, Andre Wijanarko. “Simulasi ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individu, tetapi juga memperkuat kerja sama tim dalam menghadapi berbagai skenario,” tambahnya.
Simulasi eksekusi pengeboran menggunakan drilling simulator yang dimiliki oleh PHR merupakan terobosan dan pertama kali dilakukan dilingkup Pertamina untuk memperkuat tahapan pra-eksekusi konvensional yang selama ini ada seperti Pre-Spud dan Drill Well on Paper (DWOP).
Implementasi DWOS yang semula untuk mendukung eksekusi pengeboran sumur Migas Non-Konvensional (MNK) sejak tahun 2023, akhirnya berhasil diperluas agar bisa dirasakan manfaatnya tidak hanya di pengeboran sumur eksplorasi tetapi juga hingga ke sumur pengembangan.
Andre menjelaskan, penggunaan teknologi dalam aspek keselamatan operasi rig juga dilakukan dengan memanfaatkan peralatan virtual mobile rig safety inspection dalam acara online Rig Full Cycle Observation (FCO) pada Juni 2024. Online FCO diikuti oleh peserta lintas zona, regional dan Mitra Kerja dengan total 345 peserta selama 3 hari sebagai bentuk kolaborasi. Online FCO dilaksanakan pada tiga rig berbeda, yaitu Rig PDSI #42.3, Rig ARJ-10, dan Rig BN-05 dan dilakukan pada 70% area, seperti 9 area observasi pada Rig PDSI #43.2, 18 area observasi pada Rig ARJ-10, 10 area observasi pada Rig BN-05.
Selain DWOS, PHR juga telah sukses menggelar Rig Full Cycle Observation (FCO) secara online. Kegiatan ini melibatkan penggunaan teknologi hololens dan iCCTV untuk melakukan inspeksi virtual pada rig pengeboran. Teknologi hololens memungkinkan peserta untuk melihat kondisi lapangan secara real-time dalam format augmented reality (AR). Observasi ini juga berfungsi sebagai sarana perbaikan, serta bentuk virtual dari Management Walkthrough (MWT).
“Online FCO merupakan bentuk komitmen PHR dalam meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh aspek keselamatan dan operasional rig. Dengan teknologi ini, kami dapat melakukan inspeksi secara lebih menyeluruh dan efisien,” kata Andre.
PHR terus berupaya untuk menjadi perusahaan energi yang unggul dan berkelanjutan. Penggunaan teknologi terbaru dalam operasi pengeboran merupakan salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut. “Kami akan terus mendorong inovasi dan pengembangan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan keselamatan operasi,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjut dari berbagai inisiatif teknologi ini, PHR akan menyelenggarakan D&C Technology & Innovation (DCTI) Forum pada September 2024. Forum ini akan menjadi wadah bagi para pelaku industri migas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan teknologi di bidang pengeboran. “Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, PHR membuktikan komitmennya dalam mendukung pencapaian produksi migas nasional dan mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional,” paparnya. (Rilis)