Inforohil.com, Duri – Para siswa-siswi TK dan PAUD dilatih penanganan dini kebakaran oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Anak-anak usia dini tersebut sangat antusias mengikuti Edukasi Keselamatan saat Kebakaran yang dilaksanakan di Camp PHR Duri, Kabupaten Bengkalis, Kamis (9/3/2023).
PHR memberikan edukasi tentang pentingnya aspek keselamatan, bahaya api, proses evakuasi hingga penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) bagi siswa TK dan guru yang berada di sekitar wilayah operasi.
Manager External Communications & Stakeholder Relation (ECSR) area North PHR, Rudi Arief menjelaskan, edukasi ini dilakukan guna memberikan kemampuan dasar dalam mengatasi kebakaran kecil sebelum menjadi besar. Harapannya, anak-anak usia dini serta para guru tersebut memahami dan tahu cara mengatasinya sedini mungkin.
“Mereka diajarkan sejak dini terkait penanganan kebakaran, tujuannya agar memahami bahaya api dan mampu mengatasinya apabila terjadi hal yang tidak diinginkan tersebut,” ungkapnya.
Para anak-anak tersebut juga diberikan pemahaman terkait faktor segitiga api. Segitiga api ini merupakan elemen-elemen pendukung terjadinya kebakaran dimana elemen tersebut adalah panas, bahan bakar dan oksigen.
Lalu alat-alat pemadam kebakaran yang dipakai dan cara menggunakannya, serta mengetahui potensi bahaya.
Dalam sosialisasi tersebut, instruktur dari Fire Emergency Reaction Team (FERT), Febri Yarman mengajarkan cara memadamkan api menggunakan APAR serta proses evakuasi. Anak-anak tersebut tampak menyimak dengan seksama dan ceria saat diajarkan langsung oleh para ahlinya.
“Targetnya selain anak-anak, para guru dan orang tua juga memahami potensi bahaya dan cara penanganannya di rumah, sehingga jika terjadi kebakaran maka sigap dalam penanganan,” ujarnya.
Kepala TK Bunda Karya, Riena Desrina mengatakan, bahwa sosialisasi dan praktek yang diajarkan PHR ini sangat bermanfaat bagi para siswa dan guru, pihaknya berharap edukasi keselamatan saat kebakaran tersebut dapat diselenggarakan secara berkala guna memberikan pemahaman bahaya api kepada anak-anak.
Selain itu, PHR juga mengenalkan kontak kontak penting yang dapat dihubungi ketika dalam situasi gawat darurat.
Edukasi tersebut diikuti 407 siswa dan 57 guru, mereka berasal dari TK Cendana, TK Mutiara, TK Putih Melati, TK IT Sakinah, TK Aisyiyah 1, TK Quran Terpadu Maqdis, PAUD Masitoh Salsabila dan TK Bunda Karya. (Rilis)