Inforohil.com, Simpang Kanan – Kegiatan patroli dan sosialisasi semakin gencar dilakukan oleh jajaran Koramil 03/Bgs dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hal ini seperti yang dilakukan oleh 2 orang Babinsa Koramil 03/Bgs yang dipimpin oleh Peltu S Fuad dengan menggandeng warga setempat pada Ahad (17/4/2022) langsung menyasar semak belukar yang ada di kepenghuluan Bukit Damar, kecamatan Simpang Kanan.
Dandim 0321/Rohil, Letkol Inf Muhammad Erfani SH MTr (Han) yang dikonfirmasikan melalui Danramil 03/Bgs, Kapten Inf M Manurung membenarkan kegiatan patroli tersebut.
” Intinya, setiap hari kita tetap melaksanakan tugas patroli dan sosialisasi Karhutla di daerah binaan untuk memastikan tidak ada ditemukannya titik api,” ungkap Danramil.
Kegiatan patroli Karhutla dilakukan, kata Danramil agar dapat mencegah dini terjadinya kebakaran lahan masyarakat yang sedang membuka lahan-lahan pertanian.
“Upaya-upaya yang kita lakukan untuk memantau langsung daerah yang sering terjadi kebakaran lahan masyarakat, dan juga perkebunan kelapa masyarakat yang ada di seluruh wilayah,” tandasnya.
Dengan demikian ungkap Danramil lagi, patroli Karhutla mampu mencegah dini terjadinya kebakaran lahan masyarakat, karena turun langsung ke wilayah dan memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan membakar lahan dengan cara membakar.
“Kita menyasar kebun-kebun masyarakat, dan dalam pelaksanaan patroli saat ditemui pemilik kebun, kita memberikan himbauan kepada mereka, saat membersihkan lahan-lahan mereka, jagan menyulut api, karena itu bisa menjadi kebakaran,” jelasnya.
Lanjut Danramil, dengan upaya sosialisasi Karhutla tersebut kepada masyarakat. Sehingga dapat mencegah terjadinya kebakaran, untuk itu melalui patroli terus menerus melaksanakan sosialisasi saat ditemui pemilik kebun.
Dia juga menjelaskan, dampak negatif kebakaran, pertama menimbulkan dampak bencana kabut asap, kedua dapat menggangu saluran pernapasan.
“Kalau sudah terjadi kebakaran, yang jelas kabut asap yang paling terasa kita susah mau bernapas, karena ada kabut asap, dan juga bisa terancam pidana dan bisa di penjara, jadi sangat rugi banyak membakar lahan,” tegas Kapten Inf M Manurung. (iloeng)