Inforohil.com, Pekanbaru — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan terus berikhtiar dalam menebar manfaat yang luas bagi masyarakat. Selain berfokus pada operasi yang andal dan selamat, PHR juga konsisten dalam mengimplementasikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Hal tersebut disampaikan Manager Corporate Social Responsibility (CSR) PHR – WK Rokan Pinto Budi Bowo Laksono dalam acara Forum Tanggung Jawab Sosial (TJS) yang ditaja SKK Migas Sumbagut bersama KKKS, di Yogyakarta 15-17 November 2023.
“Kami meyakini bahwa lewat program TJSL, kita dapat memberdayakan masyarakat secara luas, tujuannya yakni untuk kemandirian dan peningkatan ekonomi,” kata Pinto, Rabu (15/11/2023).
Acara yang digelar SKK Migas Sumbagut tersebut bertema “Think CSR, Corporate, Responsible dan Sustainable!: Menuju Target Minyak dan Gas Bumi 1 Juta BOPD – 12 BSCFD 2030”. Tujuannya, yaitu untuk berdiskusi dan berbagi informasi mengenai program yang telah dilaksanakan sebagai kontribusi terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi migas.
Dalam acara tersebut, Pinto bersama tim CSR PHR – WK Rokan lainnya memaparkan berbagai program TJSL, mulai dari Peningkatan Kapasitas Masyarakat Suku Asli, Kepulauan Terpencil dan Kelompok Difabel, lalu Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati, serta Program Integrasi Penanganan Stunting dan Ketahanan Pangan.
“Sasarannya program TJSL PHR adalah masyarakat yang berdampingan dengan area operasi. Sehingga operasi migas dalam mendukung ketahanan energi berjalan lancar dan manfaat kepada masyarakat terus mengalir,” ujar Pinto.
Ia menjelaskan, Forum TJS ini sangat bagus dilaksanakan sebagai salah satu wadah untuk berdiskusi dan berbagi informasi. Adapun program TJSL PHR WK Rokan mencakup 4 pilar, yakni: pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, lingkungan hidup dan kesehatan.
Pada forum tersebut, dipaparkannya terkait Pemberdayaan Masyarakat Sakai yang merupakan suku asli di Riau. Programnya mulai dari beasiswa pendidikan sakai, pemberdayaan ekonomi dan pengelolaan bank sampah suku sakai. “Secara umun, sirkular ekonomi kepada masyarakat Sakai ini berjalan dan memberikan manfaat yang baik,” tuturnya.
Selanjutnya disusul pemaparan tim CSR terkait Program Integrasi Penanganan Stunting dan Ketahanan Pangan PHR yang telah berhasil menurunkan angka stunting di Provinsi Riau. Dan selanjutnya tentang Perlindungan Lingkungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati, dalam program itu PHR WK Rokan melakukan program agroforestri dan pemasangan GPS Collar untuk mengantisipasi konflik antara gajah dan manusia.
“Program TJSL PHR ini bertujuan mendukung kemandirian masyarakat, ekonomi dan lingkungan. Sehingga kontribusi PHR ini memberikan dampak positif yang besar,” tambah Pinto.
Di sisi lain, program TJSL PHR tersebut berawal dengan 10 program di tahun 2021 sejak alih kelola WK Rokan, kini PHR dalam setahun telah melaksanakan 30 program TJSL yang dilaksanakan oleh berbagai mitra pelaksana yang jumlahnya juga meningkat dari 10 ke 21 mitra.
Dari segi dampak ke masyarakat, terdapat peningkatan 4 kali lipat jumlah penerima manfaat, dari 5.000 menjadi 21.000. Seluruh program itu tercakup ke dalam 12 dari 17 target atau goals dalam Sustainable Development Goals (SDGs).(Rilis)