Inforohil.com, Pekanbaru – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mendukung kegiatan ‘Masamo Desa Kreatif’, yakni kegiatan belajar memasak bersama yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Kelurahan Kampung Bandar, Pekanbaru. Dalam kegiatan ini, belasan ibu-ibu pegiat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) diajari langsung bagaimana memasak olahan ikan patin yang menjadi kuliner khas Riau oleh Chef Norman Ismail dengan inovasi yang bisa diterima masyarakat luas.
Kegiatan belajar memasak ini berlangsung di halaman kawasan Tuan Rumah Kadi, Kelurahan Kampung Bandar, Pekanbaru, Selasa (19/9/2023). Kegiatan belajar memasak tersebut diikuti oleh 14 ibu-ibu dan 1 orang pria pegiat UMKM kuliner yang berasal dari Kampung Bandar, Pekanbaru. Mereka diajari langsung oleh chef ternama Norman Ismail bagaimana mengolah ikan patin dengan cara dimasak asam pedas yang ditambahi mie ramen.
“Saya yakin ibu-ibu di sini sudah biasa memasak ikan patin asam pedas. Kali ini kita coba inovasi dengan cara memasak ikan patin asam pedas dengan mie ramen, jadi ada inovasinya,” kata Chef Norman.
Dalam kegiatan ini, para peserta menggunakan Bright Gas Pertamina sebagai sumber bahan bakar untuk memasak dan didukung dengan sumber bahan masakan ikan patin disertai bumbu dapur yang segar. Para peserta belajar memasak ini terlihat antusias dan fokus dalam mendengar arahan dari Chef Norman.
“Ini hal yang baru bagi kami dalam memasak asam pedas patin, karena ikan patin asam pedas dikombinasikan dengan mie ramen akan jadi hal yang menarik dan bikin penasaran,” kata Afrina pegiat UMKM Mak Malin yang menjadi salah seorang peserta acara ini.
Direktur Kuliner Kriya, Desain dan Fashion Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu antusias dengan kegiatan belajar memasak bersama ini. Dia mengatakan, tujuan kegiatan Masamo Desa Kreatif ini agar para pegiat UMKM di Riau, khususnya Kampung Bandar Pekanbaru bisa mendapatkan ilmu baru dalam mengolah kuliner khas Riau dengan nilai tambah dan bisa diterima oleh masyarakat luas.
”Ini merupakan kolaborasi yang luar biasa untuk menjadikan Kampung Bandar dan kuliner khas patin bisa dikenal secara luas baik nasional maupun global. Kita mendukung penuh kegiatan ini dan kita lakukan pemetaan dan kebutuhan Desa Kreatif. Kita kembangkan kuliner patin ini jadi lebih kreatif dan berkualitas yang dikenal luas secara baik,” jelasnya.
Dia berharap, pegiat UMKM yang mengikuti kegiatan ini bisa menghasilkan olahan kuliner khas Riau yang berkualitas, enak dan menarik yang berdampak pada peningkatan ekonomi lewat pariwisata. “Jadikan kuliner yang dihasilkan bisa mendukung kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan yang baik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pekanbaru Masriah mengapresiasi langkah PT PHR dalam mendukung kegiatan belajar memasak ini. Dia mengatakan kegiatan belajar memasak ini bisa menjadi pintu gerbang peningkatan jumlah wisatawan ke Riau yang dikenal dengan kulinernya yang lezat.
“Terima kasih kepada PHR yang bersedia bersama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau untuk membina para pegiat UMKM kuliner untuk terus berkembang. Mudah-mudahan Pekanbaru semakin banyak kunjungan wisatawannya,” katanya.
Corporate Seretary PHR WK Rokan Rudi Ariffianto mengatakan, PHR mendukung penuh kegiatan pengembangan dan peningkatan kualitas UMKM, termasuk Desa Wisata Kreatif Kampung Bandar yang menjadi salah satu desa binaan PHR yang didukung juga oleh Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau.
“PHR lewat kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) membantu pendampingan di Kampung Bandar yang memiliki potensi wisata kreatif yang memiliki unsur budaya yang kuat. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini bisa membantu mengembangkan potensi yang ada di Kampung Bandar, sehingga bisa memiliki nilai lebih dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kampung Bandar,” kata Rudi.
Untuk diketahui, Desa Wisata Kreatif Kampung Bandar merupakan program binaan PHR bekerja sama dengan STP Riau. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM pariwisata yang menjadi tujuan TJSL PHR di bidang ekonomi. Selain itu, PHR juga membuat Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Riau di Kampung Bandar, di mana program ini merupakan sentra UMKM yang menampilkan produk-produk UMKM dari 12 kabupaten dan kota di Riau yang dibina oleh Politeknik Bengkalis. (Rilis)