Foto: Sekretaris Lurah Kelurahan Bahtera Makmur Kota, Salisul secara simbolis menyantuni anak-anak yatim, Minggu (6/8/2023).
Inforohil.com, Bagan Sinembah – Penyantunan anak yatim dan fakir miskin serta sunat masal di Kelurahan Bahtera Makmur Kota Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1992 atau sudah berusia 31 tahun.
Hal itu diungkapkan Ketua RW 01 Kelurahan Bahtera Makmur Kota, Tugiman saat ditemui disela-sela kegiatan yang dilaksanakan di Mesjid Al Falah, Jln Nuansa Indah, Minggu (6/7/2023) pagi.
“Awalnya waktu itu tingkat Dusun yakni Dusun Bangun Rejo, waktu masih desa. Setelah menjadi kelurahan dibuat tingkat RW namun ada juga dua RW digabungkan menjadi satu,” ungkap Tugiman.
Pelaksanaan kegiatan, lanjut Tugiman, dilaksanakan secara bergiliran di mesjid lain. Dana yang dikutip dari masyarakat, semuanya untuk penyantunan anak yatim, fakir miskin dan sunat masal. Sedangkan untuk operasional kegiatan bersumber dari proposal.
“Alhamdulillah tahun ini kutipan untuk santunan dan ada yang membayar zakat mal totalnya 25 jutaan,” pungkasnya.
Sementara itu, panitia pelaksana Ferry Harahap dalam laporannya mengungkapkan bahwa dana santunan dari warga di 6 RT berjumlah Rp 23.400.000,- ditambah warga setempat yang membayar zakat mal berjumlah Rp 3 juta.
Adapun yang mendapat santunan berjumlah 23 orang anak yatim, 65 orang fakir miskin dan 9 orang sunat masal.
Selain mendapat santunan berupa uang tunai, anak yatim, fakir miskin dan anak yang sunat mendapat santunan berupa beras.
Sekretaris Lurah Kelurahan Bahtera Makmur Kota, Salisul mengucapkan selamat atas pelaksanaan kegiatan santunan dan sunat masal tersebut. Dia berharap kedepannya kegiatan ini dapat lebih meriah.
“Semoga apa-apa yang kita lakukan ini menjadi ladang amal bagi kita semua,” pungkasnya.
Selanjutnya kegiatan itu diisi dengan ceramah agama oleh Ustadz Syahroni dilanjutkan doa bersama dan penyantunan anak yatim.
Dalam kegiatan itu juga turut dihadiri Bhabinkamtibmas Bripka Faisal Arif, tokoh agama dan para tokoh masyarakat setempat. ***