Inforohil.com, Pekanbaru – Kompetisi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Virtual Reality Challenge 2023 memasuki babak baru. Sampai tahap ini, terdapat 4 tim terbaik yang mewakili perguruan tinggi yang lolos untuk mengikuti bootcamp di PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan di Duri, Riau.
Keempat tim tersebut berasal dari Universitas Telkom (Tim SeuLiteuran), Institut Teknologi Bandung (ITB) – (Tim – Mr. Wiwir), Universitas Riau (Tim VR FT UNRI) dan dari Politeknik Caltex Riau (PCR) – Virtual Builder PCR. Sebelumnya, mereka berhasil melewati penjurian yang sangat ketat di tahap harus menyampaikan presentasi ide awal berupa elevator pitch dan project pitch.
“Selamat datang kepada empat peserta terbaik yang berhasil lolos pada tahap project pitch. Kami memberikan kesempatan berharga dan langka kepada para mahasiswa-mahasiswi, dimana mereka dapat belajar, berkompetisi, berinteraksi dan dibimbing langsung oleh pekerja PHR yang pakar di bidangnya,” sambut EVP Upstream Business PHR WK Rokan Edwil Suzandi dalam acara perkenalan yang berlangsung di Widuri Club, Duri, Selasa (18/72023).
Mereka dengan semangat akan memulai perjalanan pelatihan secara intensif atau bootcamp selama kurang lebih satu bulan sejak 17 Juli hingga 14 Agustus 2023. Selama bootcamp, para peserta akan diberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan mengenai HSE (Health, Safety & Environment) dan fasilitas migas, serta terjun langsung ke lapangan.
Ini menjadi langkah awal mereka dalam menciptakan inovasi yang luar biasa di industri migas. Terobosan teknologi Virtual Reality (VR) dan digitalisasi ini sangat dibutuhkan untuk mendorong operasi PHR yang unggul dan gemilang.
Perwakilan peserta, Adam Zainuri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan bahwa tak menyangka bisa sampai pada tahap ini. “Tentunya kami senang sekali dan antusias untuk meraih juara, dan menjadi yang terbaik,” katanya.
Sementara Alif Kamal Jauhari dari Universitas Telkom mengucapkan kami terima kasih kepada PHR yang telah memberikan kesempatan berharga dengan kompetisi tersebut. “Kami baru pertama kali menginjakkan kaki di provinsi Riau, melalui VR Challenge PHR ini kami akan belajar dan berusaha maksimal dalam memberikan performa yang terbaik pada kompetisi ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Nur Ramadhani Safitri dari Universitas Riau mengucap syukur timnya bisa masuk ke babak 4 besar. “Alhamdulillah kami bisa lolos ke 4 peserta terbaik, terima kasih PHR yang mengadakan acara ini. Kami mengangkat tema keselamatan yang unggul, khususnya kegiatan operasi yang membutuhkan pengangkatan beban (lifting),” tuturnya.
M Ikhsan dari Politeknik Caltex Riau (PCR) juga menyampaikan hal yang sama. “Kami bangga masuk ke tahap 4 besar ini, terima kasih PHR. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk menampilkan kemahiran dari segi teknologi dan kreatifitas VR yang dapat dimanfaatkan di industri migas,” ujar dia.
Edwil menambahkan, dia mengajak kepada seluruh peserta untuk menunjukan kemampuan dan hasil yang terbaik. “Ikuti bootcamp ini dengan sungguh-sungguh dan berkontribusi bagi negara. Kita sadari bahwa teknologi yang baik akan mampu mendorong kemajuan operasi migas,” tambah Edwil.
PHR Virtual Reality Challenge 2023 diselenggarakan untuk menggali potensi generasi muda di bidang VR dan mendorong untuk menghasilkan solusi dalam menghadapi tantangan masa depan. Hal ini sejalan dengan tekad PHR menjadi perusahaan yang adaptif dalam pengembangan teknologi di sektor energi.
PHR percaya bahwa dengan integritas dan kesungguhan yang tinggi, produk-produk digital yang dihasilkan di kompetisi ini akan memiliki standar dunia dan memberikan manfaat yang luas. Di samping itu, pengalaman ini akan memberikan pembelajaran yang berharga, menjadi suatu momen tak terlupakan bagi para mahasiswa yang terlibat.
Untuk diketahui, kompetisi yang digelar oleh PHR ini berhasil menarik minat yang besar sejak dibukanya pendaftaran pada tanggal 20 Juni 2023 lalu, dengan diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi Riau hingga Papua mewakili 20 perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia.
Total hadiah dalam kompetisi ini senilai Rp 150 juta sebagai apresiasi. Selain itu, pemenang kompetisi juga akan mendapatkan kesempatan berharga untuk berkolaborasi dengan PHR dalam mengimplementasikan solusi VR yang telah dikembangkan. (Rilis)