Inforohi.com, Bagansiapiapi – Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, melalui Dinas Kesehatan (Diskes) terus berupa membangun standar kesehatan masyakat di Rokan Hilir.Diskes Rohil memberikan pembinaan kepada Kader Pembangunan Manusia (KPM) di Kecamatan Kubu Babussalam, Selasa (18/10) lalu di balai pertemuan lantai dua kantor Camat Kuba.
Pembinaan kader pembangunan manusia ini dibuka langsung oleh Camat Kuba, Hasan Usman SPd, sementara pemateri dari Diskes Rohil, Kabid Kesmas Diskes Rohil, dr. Gigi Abdul Fattah M.Kes dan Kasi Kesga Diskes Rohil, Noor Azizah SKm. Kegiatan ini di ikuti sejumlah Kader Posyandu dari masing-masing desa yang ada di Kubu Babussalam, tampak juga hadir kepala UPT Puskesmas Rantau Panjang Kiri, dr Hendri Siswadi.
Kepala Dinas Kesehatan Rokan Hilir melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat-nya, dr. Gigi Abdul Fattah M.Kes mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya membinaan kader pembangunan manusia yang ada di Kecamatan Kubu Babussalam.
“Tujuannya tak lain melalui pembinaan Keder Pembangunan Manusia (KPM) di setiap Kecamatan di Rohil khsusnya di Kecamatan Kubu Babussalam tidak lain untuk mendongkrak percepatan penurunan stanting di Kabupaten Rokan Hilir,” ujarnya.
Pembinaan kader juga sebagai upaya merangsang para kader yang ada di setiap desa di Kecamatan Kuba umumnya Rokan Hilir agar dapat memberikan inovasi-inovasi kepada masyakat terkait pembangunan manusia di wilayah Kecamatan Kubu Babussalam.
“Dalam mensukseskan penurunan angka stanting, kita minta kepada semua kader posyandu agar berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait, dalam rangka menuangkan ide-iden yang inovatif,” pintanya.
Dituakan dr.Gigi, para kader Posyandu diminta agar bisa membuat daya tarik kepada ibu-ibu agar bisa berkunjung ke Posyandu agar melakukan pengukuran dan perkembangan serta pertumbuhan bayi mereka sampai batas usia yang ditetapkan minimal 24 bulan atau 2 tahun.
“Kesadaran masyakat khsusnya kaum ibu memang aktif datang ke-Posyandu, hanya saja batas usia bayi mereka sampai 9 bulan, setelah itu balita tidak lagi mendapatkan imunisasi, namun kami berharap usia diatas 9 bulan setalah mendapat imunisasi lengkap mereka tetap berkunjung ke Posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita,” ujarnya.
Ketika disinggung terkait angka stanting di Kabupaten Rokan Hilir, dr.Gigi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan melalui aplikasi. “Sekarang kita masih melakukan rekapitulasi data-data untuk masing-masung wilayah kerja Puskesmas di Rokan Hilir jumlah tetap belum kita dapatkan karena masih dalam melakukan pendataan melalui aplikasi,” akunya.
Gigi berharap, melalui pembinaan KPM bisa kualitas pelayanan kepada masyarakat lebih berkembang dan maju dari pada sebelumnya. “Kami dari Dinkes hanya sebagai sektor memberikan pendampingan petugas petugas terutama rekan-rekan yang ada di Puskesmas mendapingi seluruh kader bagaimana kegiatan-kegiatan kesehatan di tangan masyakat bisa lebih menyentuh dan mengalami peningkatan,” pungkasnya. (rls)