Inforohil.com, Tanah Putih – Diduga akibat mengantuk, Peristiwa kecelakaan laluintas yang terjadi diruas jalan lintas Sumatera (Jalinsum) kembali menelan korban jiwa. Kali ini setidaknya Dua orang penumpang Bus meninggal dunia dan Dua supir mengalami luka berat.
Kecelakaan itu terjadi di ruas jalan lintas Riau-Sumut Kepenghuluan Rantau Bais Kecamatan Tanah Putih pada Senin (14/02/2022) sekira pukul 00.30 Wib melibatkan satu unit mobil Coltdiesel Nopol BM 8603 DU dengan satu unit bus PMH Nopol BK 7007 LW.
Berdasarkan data yang dirangkum bahwa insiden itu mengakibatkan dua penumpang Bus PMH, masing-masing Anisa dan Suminem keduanya warga kecamatan Balai Jaya menjadi korban meninggal.
Sementara pengemudi Truck Colt Diesel Nopol BM 8603 DU, yakni Fajri Syahputra (30) warga Pondok III, Kebun Sei Dua RT/RW 002/009, Kelurahan Balai Jaya Kota, Kecamatan Balai Jaya dan pengemudi Bus PMH Nopol BK 7007 LW, Budiman Purba (50) warga Tiga Rihit Parapat, Kecamatan Gersit Bolon, kabupaten Simalungun, Sumut.
Kasat Lantas Polres Rokan Hilir, AKP Try Widyanto Fauzal Sik MH yang dikonfirmasikan melalui Kanit Laka, IPDA Suherfin Siregar SH membenarkan adanya insiden tersebut.
Dijelaskannya, kecelakaan itu bermula sewaktu satu unit Truck Colt Diesel Nopol BM 8603 DU yang dikemudikan oleh Fajri Syahputra datang dari arah Medan (Utara) menuju ke Pekanbaru (Selatan) melaju dengan kecepatan sedang.
Dan setibanya di TKP tiba-tiba Truck Colt Diesel tersebut diduga karena supir mengantuk sehingga truk tersebut berpindah jalur jalan kanan dari arah kedatangannya.
Disaat yang bersamaan dari arah yang berlawan yaitu dari arah Pekanbaru (Selatan) menuju Medan (Utara) datang Bus PMH BK 7007 LW yang dikemudikan oleh Budiman Purba membawa 14 orang penumpang.
Karena jarak yang sudah dekat, sehingga kecelakaan pun terjadi. Dan akibat benturan keras itu menyebabkan kedua kendaraan mengalami kerusakan berat dan kedua supir mengalami luka berat dan dua penumpang bus PMH meninggal dunia.
“Sekarang kedua kendaraan sudah kita amankan dan kasusnya sedang kita tangani,” jelas IPDA Suherfin Siregar. (iloeng*)