Inforohil.com, Panipahan – Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar santunan anak yatim.
Kegiatan dalam rangka Milad Muhammadiyah ke 109 itu dilaksanakan Panipahan Kecamatan Palika Kabupaten Rokan Hilir, Ahad (28/11/2021) kemarin.
Ketua PCPM Palika Fauzi Akmal SH didampingi sekretaris Herman S.Sos dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa kegiatan itu bersempena Milad Muhammadiyah.
Dijelaskannya, KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1912 sehingga tahun 2021 genap berusia 109 tahun, organisasi Muhammadiyah tetap eksis sampai saat ini.
“Mudah mudahan ini menjadi spirit Ber-Pemuda Muhammadiyah dapat menjadi bahan bakar memacu pertumbuhan dalam Bingkai Fastabiqul Khairat,” tutur Sekretaris PCPM-PALIKA Herman S.Sos.
Ia menyebutkan, memaknai semangat Al Ma’un secara progresif, bahwa yatim secara substantif bukan hanya yatim secara biologis atau disebabkan meninggalnya orangtua, tapi juga ada yatim secara sosiologis, ekonomi, dan akses yang menjadikan mereka menjadi kelompok marjinal, dhuafa’- mustadh’afin.
“Kenapa begitu?, karena Muhammadiyah lahir didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan itu, spirit utamanya adalah membela kaum miskin jalur sunyi pemberdayaan masyarakat yang ditempuh oleh Muhammadiyah merupakan linier dengan semangat awal yang dimiliki oleh KH. Ahmad Dahlan,” tuturnya.
Semangat pembelaan terhadap kelompok dhuafa’ – mustadh’afin di sisi lain juga sebagai ikhtiar melakukan perintah Allah, dan usaha menghindari cap sebagai pendusta agama bagi pribadi muslim.
“Di masyarakat kita itu masih banyak yang mengalami bukan hanya yatim secara biologis, tapi juga yatim secara sosial, yatim secara ekonomi, yatim secara politik, dan orang miskin juga bukan hanya miskin harta, tetapi juga miskin ilmu, termasuk juga akses pasar,” imbuhnya.
Oleh karena itu Herman mengajak untuk sadar kondisi masyarakat sekeliling, untuk saling tolong-menolong dalam kebaikan, terlebih di kondisi masyarakat susah.
“Berkaca dari Rasulullah Muhammad SAW dalam memberdayakan masyarakat miskin, rasulullah bukan hanya sekedar memberi melainkan dengan konsep dan model berkelanjutan,” tandasnya. (rilis**)