Inforohil.com, Bagansiapiapi – Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) nomor urut dua Suyatno-Djamiluddin (Sudin) selaku petahana tampak sangat kelabakan berhadapan dengan pasangan nomor urut empat Afrizal Sintong dan H Sulaiman (AMAN).
Dalam sebuah video kampanye Sudin yang beredar saat kampanye di Bagansiapiapi, Suyatno tidak banyak menjual program nya sendiri untuk disampaikan kepada masyarakat. Akan tetapi, Suyatno malah menjelekkan program AMAN mengenai program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dalam video itu, Suyatno tampak emosi menyampaikan kalau program BLT Paslon AMAN tidak masuk akal dan mengatakan kalau progran itu membodohi masyarakat dengan alasan Pemda Rohil tidak mempunyai anggaran.
Belum lama ini, DPRD Rohil baru ketuk palu kalau APBD Rohil diangka 2,1 Triliun. Namun dalam video itu, Suyatno mengatakan kalau APBD Rohil diangka 1,8 triliun. Sehingga ia tidak berani membuat program BLT karena anggaran sudah habis untuk belanja pegawai, dinas dan dana desa.
“Aku ko petahana, tak buani bejanji janji. Itu kojo gilo namonyo tu,” ungkap Suyatno dengan nada kesal.
Pada kesempatan itu, Suyatno pun mencoba meyakinkan masyarakat Bagansiapiapi dengan cara membagikan anggaran yang ada. Suyatno merincikan, jumlah kepala keluarga (KK) di Rohil sebanyak 176ribu KK jika dikalikan 250ribu perbulan dan kali 12 bulan.
“Jumlahnya 530 miliar, duik mano, APBD Rohil ko 1,8 triliun,” tanya Suyatno pada masyarakat.
Menanggapi hal itu, Afrizal Sintong mengatakan kalau Suyatno tidak paham dan mengerti dengan program BLT Paslon AMAN. Sehingga apa yang disampaikan Suyatno sangat tidak masuk akal karena Suyatno menghitung seluruh jumlah KK yang ada di Rohil.
“Kalau seluruh KK di hitung, berarti kepala dinas, ASN dan orang kaya dapat BLT. Itu namanya pemerintah tidak adil,” ungkap Afrizal.
Dikatakan Afrizal, Kabupaten Rohil yang kaya minyak ini masih banyak masyarakat yang belum sejahtera. Sehingga program BLT seperti program PKH dari pusat ini sangat di butuhkan oleh masyarakat Rohil untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu.
Sehingga, jika terpilih menjadi bupati pada 9 Desember nanti, diperkirakan sebanyak 30ribu KK yang bisa mendapatkan program BLT agar anggaran bisa mencukupi. Diperkirakan hanya akan memakai anggaran sebanyak 90 miliar dari APBD 2,1 Triliun.
Ditegaskan Afrizal, jika pemerintah daerah bersungguh sungguh bekerja untuk mensejahterakan masyarakat, tidak ada hal yang tidak mungkin bisa dilakukan. Namun, jika pemimpinnya hanya bisa melakukan kegiatan seremonial tentu tidak bisa berbuat banyak untuk masyarakat.
Kedepannya, pasangan AMAN akan mendirikan beberapa badan usaha milik daerah (BUMD) termasuk BUMD yang mengelola Migas yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kalau kita tergantung dengan APBD, inilah akibatnya tidak bisa berbuat apa apa untuk masyarakat. Sehingga jalan rusak dan banjir dimana mana sekarang,” tandasnya. (Syawal)