Korban saat akan dibawa ke Puskesmas Pujud untuk dilakukan visum, Kamis (24/09). |
Inforohil.com, Pujud – Warga Kepenghuluan Babusalam Rokan Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir digegerkan adanya warga yang tenggelam di sungai Rokan, Kamis (24/09) siang.
Korban, Septi Nando Samosir (41) yang awalnya permisi buang hajat di WC apung di tangkahan Labuhan Dagang Kepenghuluan Babusalam Rokan itu tewas tenggelam dan berhasil ditemukan sekitar 5 meter dari lokasi kejadian.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Pujud AKP Nur Rahim SIK membenarkan peristiwa korban tenggelam di sungai Rokan tersebut.
Dijelaskannya, peristiwa itu bermula bahwa pada Rabu (23/09) sekira pukul 17.00 wib, saksi Iwanto Marbun (30) yang sedang membeli ikan hasil pancingan nelayan di tangkahan Sungai Rokan itu melihat korban menghampirinya yang pada saat itu korban terlihat seperti dalam keadaan mabuk dan membawa bungkusan plastik bening berisikan Tuak.
Saksi Iwanto Marbun kemudian berkata kepada korban “Mau kemana abang?” dan dijawab “Mau kesana main-main” sambil menunjuk ke arah Labuhan Dagang.
Saksi Iwanto kemudian berkata lagi “Ngapain abang kesana, banjir sungai” dan dijawab korban “Aahh semuanya kau bilang”. Korban yang pada saat itu kemudian memilih-milih ikan yang dibeli saksi dan kemudian berkata “Kau minum dulu Tuak ini biar hangat” sambil memberikan tuak yang ada di dalam plastik bening tersebut.
Saksi Iwanto kemudian meminum sedikit Tuak tersebut, lalu korban berkata “Kau ambilkan dulu satu Tambul ku” dan saksi Iwanto Marbun berkata “Ambilah situ”.
Usai membeli ikan dari para nelayan, saksi Iwanto Marbun kemudian pergi pulang dan meninggalkan korban di tangkahan tersebut.
Lalu pada Kamis (24/09) sekira pukul 04.00 wib, saksi Herman (48) seorang nelayan yang hendak pulang ke rumahnya di Dusun Labuhan Dagang usai mencari ikan, pada saat di rumah saksi Herman melihat korban tidur bersama anaknya yang lumpuh di dalam rumahnya.
Dan sekira pukul 06.00 wib, Herman pergi ke sungai Rokan untuk melihat pancing yang dipasang sebelumnya dan kembali ke rumah sekira pukul 10.00 wib.
Dan pada saat tiba di rumah, Herman mendapati korban sudah terbangun dan Herman kemudian duduk di teras rumah sambil meminum kopi.
Lalu sekira pukul 13.00 wib, korban permisi dengan Herman untuk membuang hajat yang kemudian korban pergi menuju WC apung, yang mana WC tersebut hanya menggunakan palampung dan diikat di rumah Herman.
Dan tidak berapa lama kemudian Herman mendengar teriakkan saksi Arifin dari seberang sungai dan berkata “Itu lihat kawan mu udah terjun ke sungai” teriak Arifin.
Mengetahui hal tersebut, Herman kemudian mendatangi WC apung tersebut namun tidak menemukan korban. Herman dibantu warga sekitar berusaha mencari korban dengan cara menggunakan pancing.
“Lalu sekira pukul 15.00 wib, korban ditemukan sekitar 5 meter dari tempat korban tenggelam dalam keadaan meninggal dunia,” terang Kapolsek.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Pujud untuk dilakukan Visum. “Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” imbuhnya.
Ditambahkan Kapolsek, pihak keluarga dan warga juga membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan Autopsi. (iloeng)