Inforohil.com, Bagan Batu – Diduga tidak permisi melakukan penebangan pohon dibawah jaringan listrik, tepatnya di depan areal kantor sekretariat MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Rokan Hilir, di jln Lintas Riau-Sumut KM 2 Kelurahan Bahtera Makmur Kota Kecamatan Bagan Sinembah, kantor ULP PLN Bagan Batu digruduk, Rabu (13/05/2020).
Seperti diketahui, penebangan yang salah satu pohon adalah pohon Mahoni yang berusia 11 tahun itu dilakukan dalam rangka antisipasi gangguan pada Selasa (12/05) kemarin.
Ketua MPC PP Rohil Taem Pratama yang diwakili Wakil ketua Neri Syamsuar mengatakan bahwa aksi yang dilakukan itu merupakan penuntutan terhadap PLN khususnya ULP Bagan Batu agar mempertanggungjawabkan.
“Ya, ada sekitar 80 orang anggota tadi pagi sekira pukul 09.30 wib mendatangi kantor PLN, kita minta PLN untuk bertanggung jawab, sebab tanpa adanya konfirmasi menebang pohon yang sengaja ditanam,” kata Neri.
Lebij jauh, Neri mengatakan bahwa pohon Mahoni itu ditanam oleh ketua MPC PP Rohil bung Taem Pratama sejak tahun 2009 lalu yang ditebang pihak PLN tanpa ada izin dan kordinasi dengan pihaknya sebagai pemilik.
“Atas tindakan itu sudah jelas merusak marwah keluarga besar PP, sebab itu kantor kita yang harus dilindungi,” pungkasnya.
“Intinya kita tidak terima, kebetulan tadi kita langsung menemui pimpinannya dan mereka meminta maaf, namun hal ini tidak hanya cukup meminta maaf begitu saja, pihak PLN harus datang menemui ketua kita, beliau kebetulan masih berada di Medan,” sambung Neri.
Lebih lanjut, Neri mengatakan apabila dalam tenggang waktu dua atau tiga hari pihak PLN tidak memberikan solusi atau penyelesaian, maka pihaknya akan menempuh jalur hukum sembari menunghu kedatangan ketua Taem.
Terpisah, Manager ULP PLN Bagan Batu Syamsurizal yang dikonfirmasi awak media melalui selulernya membenarkan bahwa kantornya digeruduk atas penebangan pohon di kantor PP.
“Benar, dihari Selasa siang (12/05) kemarin ada penebangan pohon dibawah jaringan di depan kantor MPC PP, pada saat penebangan itu petugas Vendor PLN ada anggotanya sekitar tiga orang melakukan penebangan kegiatan rutin yang dilakukan antisipasi gangguan dari akibat angin. Jadi di saat itu mungkin karena kecapean, menebangnya tidak ada permisi dulu,” katanya.
Dia juga mempertanyakan kepada petugas mengapa hal itu sampai terjadi. Petugas vendor mengaku tidak ada yang bisa dijumpai karena pada waktu itu kantor dalam keadaan kosong.
“Setelah sorenya baru tahu ada anggota PP,
barulah dijumpai oleh petugas vendor namun tidak tahu namanya. Alasannya mau nemui mau minta maaf,” jelas Manager lagi.
“Memang kita sudah menemui wakil ketua Pak Neri, namun niat kami secara pribadi akan menemui Pak Taem sebagai pimpinan, namun pak Taem masih pergi ke Medan,” tandasnya. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks