Sungai alam yang membentang di areal NKT PTPN III Kebun Sei Meranti yang tampak tercemar diduga limbah PKS. |
Inforohil.com, Bagan Sinembah – Diduga limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN III Sei Meranti yang beralamat di Kepenghuluan Meranti Makmur, Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), cemari sungai alam.
Pantauan awak media pada Kamis (5/9) petang, tepatnya di lokasi jembatan arah ke hilir dari lokasi PKS di jalan lintas Bagan Batu – Mahato, air sungai tampak menghitam dan berbuih. Meski begitu, air yang volumenya semakin menyusut itupun masih mengalir pelan.
Kemudian tim media memantau di hulu sungai, tepatnya persis di jembatan depan Gereja dekat perkantoran PTPN III Kebun Sei Meranti. Airnya tampak masih normal berwarna kekuningan jernih, dan sangat berbeda dengan titik di hilir sungai.
Masinis Kepala (Maskep) PKS Sei Meranti yang dikonfirmasi melalui Asisten Laboratorium, Imran ST saat ditemui diruangannya pada Jumat (6/9) mengatakan bahwa air sungai menjadi hitam adalah faktor alam dikarenkan turunnya hujan yang membasahi areal lingkungan Pabrik dan terbawa arus menuju sungai.
Imran ST yang ditemui di kantornya didampingi stafnya, Saiful Anam sebelumnya mengungkapkan bahwa air berwarna hitam di sungai alam tak jauh dari lokasi pabrik merupakan air cucian pabrik yang jika hujan turun melimpah dan terbawa ke badan sungai alam.
Namun setelah beberapa kali ditegaskan tim media, ia membantah dan mengatakan bahwa air tersebut adalah air hujan. Sebab, bebernya lagi, jika hujan turun di lokasi pabrik, air parit atau selokan otomatis berwarna hitam dan mengalir ke badan sungai.
“Air, apabila hujan, air di jalan-jalan ini kan, pasti air berwarna hitam. Karena faktor lingkungan, bukan cucian,” tegasnya.
Dia juga mengatakan bahwa cuaca di lokasi pabrik tidak menentu yang terkadang hujan, terkadang panas kembali. Padahal informasi dari warga, baru 2 malam terakhir ini hujan turun dan sehari sebelum pemantauan tim media ke lokasi, hujan turun namun tidak seberapa. (iloeng)