Inforohil.com, Bagan Batu – Setelah mengalami koma hampir satu harian di klinik Ibunda, pejalan kaki yang terkena pentalan batu diduga akibat dilindas Truk yang melintas di depan Pajak Lama akhirnya meninggal dunia pada Senin (27/5) malam sekira pukul 20.30 wib.
Pantauan awak media, Selasa (28/5) tampak warga melayat di rumah duka atas meninggalnya Khairuddin Hasibuan (63) di jalan Sisingamaraja, gang Ikhlas RT 01 RW 01 Kelurahan Bagan Batu Kota
Salah seorang Keluarga korban Jisam Kholik (45), saat ditemui awak media di rumah duka mengatakan agar pemerintah dalam hal ini pemerintah daerah kabupaten Rokan Hilir, menjadikan persoalan Pajak Lama skala prioritas agar insiden seperti ini tidak terjadi lagi.
“Ini harus menjadi pekerjaan prioritas Pemerintah bagaimana kawasan Pajak Lama menjadi tertib dan tidak membahayakan bagi orang lain,” ungkap Jisam.
Jisam juga tidak menampik kinerja Pemkab Rohil melalui Camat Bagan Sinembah yang berulang-ulang kali menertibkan PKL di Pajak Lama tersebut.
“Sebenarnya ibu camat sudah maksimal menyikapi persoalan pajak lama, sudah berkali kali ditertibkan tetapi pedagang kembali lagi berjualan dibadan jalan sehingga menyebabkan penyempitan jalan,” ujar Jisam lagi.
“Ini sudah terjadi dan musibah untuk kami sebagai keluarga Almarhum, tetapi kami berharap kedepannya tidak ada lagi korban di pajak lama,” harap Jisam.
Salah satu warga yang melayat saat ditemui awak media, Ridwan Hasibuan (56) mengatakan kalau Pajak Lama itu sudah tidak layak lagi keberadaanya apalagi itu jalan lintas banyak truk besar lewat jadi sangat membahayakan untuk keselamatan.
Ditambahkannya lagi, PKL yang berjualan sampai memakan badan jalan kurang menyadari sehingga menimbulkan kesemrawutan.
“Pemerintah harus bertindak tegas karena ini persoalan pajak lama sudah lama sekali tidak pernah selesai,” kata Ridwan.
Ia menambahkan tingkat kesadaran pedagang yang sangat rendah tidak peduli apa yang akan terjadi seperti membuang air sembarangan sehingga menyebabkan jalan menjadi rusak akibat faktor terkena air yang mengandung garam.
“Jelas sebab jalan itu rusak dikarenakan ulah para pedagang yang seenak hati saja membuang air yang mengandung garam bekas air ikan kejalan,” kata Ridwan.
Ridwan sangat berharap agar pemerintah mencarikan solusi terhadap permasalahan ini, jangan sampai jatuh korban korban yang lainya.
“Pemerintah harus mencarikan solusi terkait persoalan pajak lama ini jangan sampai jatuh korban lagi, bila perlu dipindahkan ataupun jika itu tidak memungkinkan ditembok tinggi biar tidak bisa lagi berjualan dipinggir jalan,” harap Ridwan
“Jika pemerintah tidak ada anggaran biar kami masyarakat patungan dananya dan bila perlu jalan yang rusak tersebut kami aspal pakai uang patungan dari masyarakat,” pungkasnya dengan nada kesal. (iloeng).