Inforohil.com, Sinaboi – Tarjo salah seorang warga di Kepenghuluan Darussalam Kecamatan Sinaboi tidak menyangka kalau bibit jeruk yang ditanamnya dilahan gambut kini berbuah manis dan bisa dipanen ratusan kilo perharinya.
Bibit jeruk persilangan antara jeruk limun dan jeruk madu yang di beli nya dari Bangkinang Kabupaten Kampar itu mulai ia tanam sejak sejak awal tahun 2015 dilahan gambut seluas satu hektare miliknya di desa itu.
Ditanam dengan jarak phon tiga meter, Tarjo saat ini memiliki sebanyak 250 pohon jeruk silang di lahan satu hektar yang berjarak empat kilometer dari Puskesmas Sinaboi itu.
Meski tidak punya keahlian khusus dalam berkebun jeruk, tapi saat ini kebun Tarjo sudah menghasilkan 300 sampai 500 kilogram perharinya. Hanya saja warna jeruk dari kebunnya banyak bintik bintik hitam dan kecoklatan. Namun demikian rasanya tetap manis seperti jeruk madu yang banyak dijual di pasar.
“Cuma masalahnya karena disini pesisir, jadi panasnya tinggi membuat daun dan buahnya sedikit menghitam. Tapi isi dan warna dalam nya juga bagus, rasa manis sekali, silahkan di coba, ” ujar Tarjo kepada wartawan Inforohil.com saat bertemu di kebunnya.
Untuk penjualan lanjut Tarjo, para along-along atau agen saat ini datang sendiri ke kebunnya untuk membeli jeruk. Namun karena akses jalan yang kurang memadai, harga jeruk yang ia jual ke agen Rp 10.000 per kilogram. Bahkan banyak juga warga sekitar yang datang sendiri membeli sekaligus memetik buah sendiri.
“Kalau mau metik sendiri juga boleh, bisa sekalian selfi selfi disini karena pemandangan nya bagus,” ungkap Tarjo.
Karena kondisi jalan masih rusak, terutama saat musim hujan tidak bisa dilalui, Tarjo berharap Pemda Kabupaten Rokan Hilir dapat memperbaiki kondisi jalan itu. Sehingga petani keladi, sawit, kencur dan lainnya dapat mengeluarkan hasil panennya dengan mudah. (AP)