Inforohil.com, Bagansiapiapi- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hilir (Rohil) memfasilitasi pertemuan antara gerakan muslim bersatu (GMB) dengan seluruh pengusaha yang ada di wilayah Kecamatan Bangko, Rabu (19/12) dilantai tiga kantor Bupati Rohil.
Audiensi itu merupakan tindak lanjut dari peristiwa sebelumnya yang dilakukan GMB diberbagai tempat usaha di Bagansiapiapi dengan melakukan razia ketempat yang diduga sarang maksiat di hotel hotel, tempat karoke dan gelanggang permainan (Gelper).
Dalam audiensi yang dipimpin Fery H Para, Asisten Pemerintahan dan Kesra ini mengundang seluruh pengusaha yang ada di Kecamatan Bangko termasuk pihak Polsek Bangko dan Kodim Rohil serta Dinas terkait. Namun pada pertemuan itu, hanya ada dua pemilik pengusaha yang hadir. Selebihnya hanya diwakilkan sehingga hari ini tidak bisa membuat kesepakatan bersama.
Yang paling parahnya, dari tujuh buah tempat usaha Gelper, tidak satupun pemilik pengusaha Gelper yang hadir memenuhi undangan penting itu. Malahan, pengusaha gelper mengirim puluhan gadis gadis karyawannya untuk menyaksikan rapat itu.Diduga hal itu dilakukan pihak pengusaha Gelper, bahwa mereka telah berhasil menciptakan lapangan pekerjaan dengan memperkerjakan puluhan karyawan.
Bukan hanya itu, terungkap dalam pertemuan itu, bahwa pengusaha Gelper juga pernah menyuruh gadis gadis itu mendatangi rumah Ketua MUI Rohil Ucok Indra sebanyak empat kali, mendatangi rumah anggota DPRD Rohil serta mendatangi rumah Abdul Hasim As’ri untuk membuktikan bahwa mereka mendapatkan pekerjaan dari Gelper itu.
Atas sikap pengusaha Gelper itu, Habib Nur menganggap bahwa pengusaha Gelper sudah petentengan. Pasalnya, beberapa kali diperingatkan masih saja berani membuka Gelper nya bahkan diundang Pemkab tak satupun mereka yang hadir.
“Kalau masalah pekerja saya mohon maaf. Mereka (pekerja) datang kerumah pak, saya katakan lebih baik mati 60 orang daripada ribuan orang yang mati akibat Gelper itu. Jadi saya pikir pengusaha ini membuat adek adek ini (pekerja gelper) semacam peluru untuk menghantam Pemda dengan alasan lapangan kerja,” papar Habib Nur.
Selain itu yang paling disayangkan GMB adalah ketidak hadirannya pemilik hotel dan karoke Lucky star. Yang mana GMB memiliki Bukti kuat dan video bahwa ditempat itu banyak ditemukan wanita penghibur pada saat melakukan sweping ahir pekan kemarin.
Lucunya pihak humas lucky star Musmulyadi yang hadir disitu mengaku tidak pernah melihat sekalipun bahwa di hotel itu ada wanita penghibur. Sehingga atas pernyataannya itu, Musmulyadi sempat diusir masa GMB untuk keluar ruangan rapat itu. Sementara, video banyaknya wanita penghibur di hotel itu sudah viral di media sosial Facebook.
“Pak Musmulyadi ini jadi menarik saya, bapak bapak ini melihat semua, sementara bapak tidak lihat,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesra Feri H Parya.
“Betul, betul, betul,…….,” teriak masyarakat yang hadir.
Karena pemilik usaha tidak ada yang hadir, akhirnya Feri Para memutuskan untuk menunda rapat tersebut. Pemkab secepat akan mengagendakan ulang audiensi yang sama untuk menghadirkan pemilik usaha yang dimaksud. Meski demikian, dalam pertemuan itu juga disepakati untuk sementara usaha yang sudah diduga jadi tempat maksiat dan judi harus ditutup sementara. Jika ada yang membandel, pihak GMB tidak segan-segan untuk menyatakan ‘perang’ dengan pengusaha yang tidak menaati aturan. (Syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks