Suherman dan Diamansyah, penggiat sosial dari SUMBER saat menjenguk pasien BPJS ketika dirawat di Rumah Sakit di Bagan Batu. |
Inforohil.com, Bagan Batu – Carut marutnya sistem birokrasi khususnya dibidang kesehatan tingkat Provinsi Riau terlebih untuk rujukan pasien peserta BPJS Kesehatan ke Rumah Sakit Umum Daerah di Pekanbaru berdampak mengancam nyawa masyarakat di daerah.
Pasalnya, pihak RSUD di Pekanbaru, dinilai lamban memberi keputusan atas rujukan pasien peserta BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, Pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Riau diminta secepatnya segera membenahi birokrasi kesehatan khususnya untuk pasein rujukan bagi peserta BPJS kesehatan di Pekanbaru Provinsi Riau.
Hal itu dikatakan Suherman M.Ks yang merupakan penggiat Solidaritas Umat Berbagi (Sumber) Bagan Batu, Rokan Hilir (Rohil) yang juga merupakan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai), Ahad (29/4) petang, di Bagan Batu.
Menurut Suherman, sulitnya pasien BPJS kesehatan dari Rumah Sakit di Bagan Batu untuk dirujuk ke Rumah Sakit di Pekanbaru, dan kejadian itu baru saja terjadi pada Naqilla, bocah usia 6 bulan anak dari pasangan Indra dan Cici warga Kepenghuluan Pelita, Kecamatan Bagan Sinembah yang menderita radang pernapasan yang akhirnya meninggal saat diperjalanan.
“Kami menunggu dari sore hingga malam untuk merujuk Naqilla, namun jawaban dari rumah sakit nihil dan ada juga sebagian rumah sakit di Pekanbaru yang sulit dihubungi serta kurang peduli bila yang mendengar pasein BPJS kesehatan. Kami dan pihak rumah sakit di Bagan Batu berulang kali menelepon seluruh rumah sakit yang ada di pekanbaru yang bekerja sama dengan bpjs kesehatan, namun pihak rumah sakit dipekanbaru selalu mengatakan bahwa ruangan penuh,” ujar penggiat sosial itu.
Anehnya, kata Suherman lagi, saat pihaknya mencoba untuk menggunakan jalur umum, ada beberapa rumah sakit yang langsung tanggap, menurut herman, hal tersebut sangat disayangkan.
Ditambahkan Herman, BPJS kesehatan adalah harapan bagi rakyat miskin yang sakit, yang ingin mendapatkan pengobatan gratis, namun kenyataannya rumah sakit rujukan dipekanbaru tidak begitu tanggap dan dan tidak mengutamakan pasien bpjs kesehatan.
“Saya sebagai penggerak jaminan sosial Indonesia merasa miris dengan hal ini, saya akan sampaikan kepada BPJS kesehatan Riau untuk segera mengevaluasi rumah sakit rujukan di Pekanbaru untuk segera berbenah, dan harapan saya jangan ada lagi ‘Naqilla Naqilla’ baru yang harus kehilangan nyawanya karena terlalu lemahnya birokrasi kesehatan si Provinsi riau ini,” tandasnya.
“Kami sudah gak punya pilihan lain kecuali harus tetap memberangkatkan pasien. Karena di Bagan Batu tidak ada alatnya, jadi kami bertaruh keberuntungan merujuk pasien ke Pekanbaru, namun sayang, pasien terpaksa meregang nyawa saat dalam perjalanan,” pungkasnya lagi.
Kasus serupa dengan alasan ruangan penuh jika pasien BPJS kesehatan di rumah sakit di Pekanbaru bukan kali ini saja. Bisa dibilang, hampir rata-rata pasien rujukan peserta BPJS kesehatan yang berasal dari daerah, khususnya Bagan Batu Kabupaten Rokan Hilir, selalu dalih itu digunakan. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks