Inforohil.com, Bangko Pusako – Sudah 10 tahun pasangan suami istri Bahtiar (44) dan Rosnita (41) hidup bersama di dusun Pematang Binjai, Kepenghuluan Pematang Ibul, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir.
Hingga kini, mereka telah mempunyai tiga orang anak. Ketiga anaknya adalah Zulfikar, Juleha serta Rahmat Bastian lahir dan besar dikampung itu.
Selama itu pula, mereka hidup dalam serba keterbatasan dan jauh dari kata cukup. Hal itu disebabkan karena Bahtiar tidak memiliki kerjaan yang tetap untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan Rosnita hanyalah sebagai ibu rumah tangga saja.
Terlebih lagi, pria kelahiran Teluk Pulau Kecamatan Rimba Melintang itu tidak memiliki sklil dan tamatan minimal SMA. Sehingga sampai sekarang ia tidak mempunyai pekerjaan tetap.
“Kadang ke sungai jaring ikan, kadang buat batu bata sama orang, kadang jaga malam juga. Kalau cari ikan tau sendiri lah, kadang ada kadang tak ada,” kata Bahtiar saat ditemui ahir pekan kemarin.
Rosnita menceritakan, selama sepuluh tahun pernikahan mereka, sudah lima tahun tinggal di gubuk terbuat dari dek yang beratapkan daun rumbia itu. Lima tahun sebelumnya, mereka mengontrak rumah disekitar Pematang Binjai itu dan ada sepuluh kali mengalami pindah kontrakan.
Diungkapkan Rosnita, terakhir kali mengontrak dikampung itu karena yang punya kontrakan hendak menempati rumahnya. Mereka hanya diberi waktu seminggu untuk segera meninggalkan rumah kontrakannya.
Hal itu sempat membuat mereka bingung untuk memikirkan harus tinggal dimana. Sebab mereka masih belum punya apa-apa untuk cari tempat tinggal baru.
Beruntung tetangga sekitar masih ada yang peduli dengan keluarga Bahtiar. Salah seorang tetangganya bernama Anto mau meminjamkan tanahnya untuk ditempati sampai sekarang. Dengan tepat waktu, selama satu minggu Bahtiar menyelesaikan Gubuk yang tidak pakai pondasi itu.
Meski demikian, gubuk yang mereka tempati sekarang juga merupakan hasil sedekah dari beberapa tetangganya untuk membangun gubuk berukuran 5×4 meter. Tetangga lainnya membantu menyumbangkan berupa paku, kayu dan dinding dek. “Inipun semua hasil sedekah orang rumahnya, abang cuma buat atap saja, ungkap dia.
Akan tetapi, seiring waktu berjalan selama lima tahun ini, kondisi gubuk itu sangat memprihatinkan. Selain dinding yang banyak berlubang, tiang penyanggah utama gubuk yang sebesar lengan itupun sudah banyak kropos dimakan rayap. Beberapa tiang penyanggah utama, sudah dibantu sokongan kayu bulat agar tidak gampang rubuh jika ada angin kencang.
Selain itu, atap gubuk dari rumbia itupun sudah banyak yang bocor. Sehingga jika hujan turun ruangan gubuk rentan basah. Sebagian atapnya sudah ada yang ditambal dengan plastik.
Mereka takut, suatu waktu gubuk itu rubuh diterjang angin. Sehingga saat ini, jika tiap malam mereka terpaksa mengungsi kedepan kerumahnya menumpang tetangga hanya untuk menumpang tidur bersama anaknya.
“Budak kocik yang ajabnyo. Kalau malam ai tak tunggu doh, cumo siang ai disiko. (Anak kecil yang hajabnya. Kalau malam hari tidak ditempati, hanya siang saja dirumah),” ungkap Rosnita dengan logat melayu nya.
“Semalam tu waktu hujan deras siang, lari kesana. Tak berani kami nempatinya lagi, habis basah semua, nasi pun basah, tak ingat lagi menutupnya. Kalau itu habis botul,” tambahnya lagi.
Bahtiar dan Rosnita, hanya bisa pasrah dan ikhlas menjalani kehidupan sederhana itu meskipun tidak ada dapat perhatian dari pemerintah. Terahir kali, keluarga mereka mendapat perhatian sewaktu Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) masih dijabat Anas Maamun.
Pada zaman Anas itu sekitar tahun 2012 lalu, mereka hampir mendapat bantuan rumah layak huni. Tapi sayangnya, bantuan itu tiba-tiba dialihkan keorang lain dengan dalih mereka tidak memilika tanah sendiri sebagai tapak rumah.
“Jangankan rumah layak huni, apa namya itu seperti BLSM, beras miskin atau yang lainnya, sekalipun kami tak pernah dikasi bantuan,” kata Rosnita.
Bukan hanya itu, dengan kondisi mereka sekarang, tampaknya keluarga mereka jadi ajang PHP oleh para caleg maupun timses calon Gubernur Riau (Cagubri). Belakangan ini, rumahnya banyak didatangi oleh timses Cagubri.
Para timses itu datang mengantar kalender Cagubri dan menempelkan stiker Cagubri didinding rumahnya. Para timses itu datang dengan meminta foto copy KK sekaligus memfoto rumah mereka. Bahtiar dijanjikan, jika memilih Cagubri tersebut, akan bantu RLH jika menang.
“Ntah siapa-siapa sudah yang datang. Udah banyak dari dulu gitu, datang berkas tapi ntah mana hasilnya. Sekarang ini saya biar juga, yang mai memfoto rumah ini ya silahkan saja,” terang Bahtiar. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks