Usai sosialisasi listrik pintar di kantor Camat Balai Jaya, Senin (21/1) kemarin. |
Inforohil.com, Bagan Batu – Untuk mengintensifkan penggunaan meteran listrik Prabayar, PT PLN (Persero) Rayon Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah lakukan sosialisasi listrik pintar di Kantor Camat Balai Jaya, Senin (22/1) kemarin. Dan bahkan, pihak PLN berencana akan mendatangi ke rumah-rumah untuk melakukan sosialisasi langsung dan akan mengurus segala bentuk administrasi pelanggan.
Sosialisasi itu pun dihadiri oleh Datuk Penghulu (Kepala Desa) se Kecamatan Balai Jaya. Yang mana, nantinya pihak Kepenghuluan bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang migrasi meteran Paska Bayar ke Prabayar.
Menejer PLN Rayon Bagan Batu, Fransiscus Indra Erlangga yang diwakili Supervisor Pelayanan Pelanggan dan Administrasi, Edy Saputra, didampingi Supervisor Transaksi Energi, Eykel Boy dan salah satu Staf bagian Transaksi Energi, Agus Prima Apandi dalam sosialisasi tersebut.
Edy Saputra dalam sosialisasi itu menguraikan berbagai keuntungan dengan migrasinya ke listrik pintar. Dimana, pengguna lebih bisa mengontrol penggunaan listrik di rumah.
Dijelaskannya, meteran paska bayar mempunyai kelemahan diantaranya, tidak terkontrolnya penggunaan listrik dan akan dilakukan pemutusan aliran apabila menunggak pembayaran. “Selain itu, ada biaya rekening minimum 40 jam nyala (beban), artinya apabila tidak ada pemakaian listrik atau pemakaian dibawah 40 jam, pelanggan tetap membayar dengan biaya rekening minimum sebesar 40 jam nyala,” jelasnya.
Tabel perbandingan kehemata listrik antara paskabayar dengan prabayar. |
Sementara itu, keuntungan listik pintar atau meteran prabayar, penggunaan listrik bisa dikontrol pelanggan sendiri, bebas biaya keterlambatan pembayaran dan tidak ada lagi pencatatan meteran yang terkadang bisa salah dan bahkan terhindar sangsi pemutusan. Dan tentunya, pelanggan tidak akan mengalami penunggakan pembayaran listrik. “Tentu saja, tidak terjadi pemutusan oleh petugas akibat tunggakan,” bebernya lagi.
Selain itu, token bisa dibeli dibeberapa tempat seperti PPOB, Kantor Pos, Telkom dan bahkan warung-warung kelontong yang pada umumnya menyediakan penjualan token listrik pintar. “Harganya juga mulai dari Rp 20.000, hingga ratusan ribu. Dan perlu diingat, token listrik pintar tidak ada kadaluwarsanya, sehingga bisa disimpan dengan waktu yang tidak terbatas untuk token cadangan jika meteran kehabisan token ditengah malam,” ujarnya lagi.
Untuk migrasi itu, lanjut Edy, tidak akan dipungut biaya pemasangan karena hal itu merupakan tanggung jawab PLN. “Pelanggan tidak akan dikenakan biaya pemasangan, tinggal mengisi pulsa saja,” urainya menjelaskan.
Untuk itu, ia berharap kepada konsumen PLN yang masih menggunakan Kwh listrik pasca bayar agar beralih ke meteran prabayar yang mana nantinya seluruh pelanggan wajib menggunakan Kwh prabayar. “Harapan kami, pada tahun ini (2018, red) pelanggan sudah beralih ke meteran prabayar. Sebab, kedepannya Kwh pasca bayar akan digantikan seluruhnya,” pungkasnya.
Edy juga mengatakan, pihak PLN akan mendatangi masing-masing rumah pelanggan yang menggunakan meter paska bayar untuk melakukan sosialisasi dan memberi penjelasan secara langsung agar pelanggan lebih paham tentang meter prabayar tersebut. Dan pihak PLN juga yang akan mengurus seluruh kelengkapan administrasinya agar tidak mengganggu aktivitas pelanggan.
“Tunggu saja di rumah, nanti kami yang akan berkunjung ke rumah bapak/ibu untuk menjemput kelengkapan administrasinya,” tandasnya. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks