Pendiri Pondok Quran Almajidiyah, H Bachid Majid dan Ketua Yayasan, HM Hendra Gunawan SH saat menerima buku dari Rusli Efendi, Selasa (30/1). |
Inforohil.com, Bagan Batu – Salah satu Alumni Pondok Quran Almajidiyah Bagan Batu, Hafizd Quran 30 Juzz, Rafika Dewi binti Wandi asal Dusun Balai Selamat, Kepenghuluan Pasir Putih Barat, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir ini menjadi warga Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Hal itu diungkapkan ketua yayasan Pondok Quran Almajidiyah, HM Hendra Gunawan saat salah satu calon gubernur Riau, Firdaus – Rusli bersilaturahmi pada Selasa (30/1) kemarin.
“Alhamdulillah, kini Rafika Dewi diminta Kota Batam (Provinsi Kepulauan Riau) dan saat ini sedang menimba ilmu di Institu Ilmu Quran Jakarta,” katanya saat memberi kata sambutan dan membeberkan prestasi-prestasi Santrinya.
Hal itu juga dibenarkan oleh pendiri pondok Quran Almajidiyah, H Bachid Majid saat ditemui di kediamannya usai kedatangan Firdaus – Rusli, Selasa kemarin.
H Akib, sapaan pendiri Pondok Quran Almajidiyah tersebut, mengatakan bahwa pihak Pemerintah Kabupaten sepertinya kurang memperhatikan hingga salah satu santri dan warga Rokan Hilir, bisa diminta pemerintah provinsi Kepulauan Riau untuk menjadi Hafizd Quran.
“Sebenarnya anak kita itu sedih, dia tidak bisa mewakili daerahnya sendiri, tapi mau bagaimana lagi, keadaannya memang seperti itu. Dan mereka juga dari keluarga kurang mampu,” ujar H Akib.
Di Almajidiyah, lanjut H Akib, saat ini masih banyak Hafizd 20 juzz dan 30 juzz yang belum Qatam (tamat). “Yang ditakutkan, selepas Qatam dari sini, entah kemana lah mereka, mereka orangtuanya susah. Tapi sayangnya pemerintah (Kabupaten Rokan Hilir), kurang responsif terhadap hal seperti itu,” pungkasnya lagi.
Untuk itu, ia juga berharap agar para santri yang telah Qatam ditampung pemerintah daerah untuk dibina biar bisa mengharumkan nama daerah. “Malu kita kalau para hafizd tidak kita tampung. Capek kita menjadikannya, tidak tanggung-tanggung untuk mendidiknya. Karena tidak semua santri yang bisa hafal Quran sampai 30 juzz. Dari 100 anak, paling 5 yang jadi. Kan sayang kalau itu kita biarkan,” ujarnya lagi. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks