Inforohil.com, Bagansiapiapi – Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab Rohil) akan fokus untuk membenahi pelayanan kepada masyarakat terutama di bidang kesehatan. Pembenahan itu dilakukan dengan cara melengkapi berbagai sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik. Meski demikian, bukan berarti dalam bidang lainnya seperti pelayanan infrastruktur jalan dan jembatan ditinggalkan, akan tetapi tetap dilakukan pembenahan secara bertahap, termasuk di bidang pendidikan.
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan terjangkau. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik dan pada gilirannya memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif.
Sarana dan prasarana yang berada di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 yaitu 4 unit rumah sakit dengan 247 tempat tidur yang berlokasi di Kecamatan Bangko dan Kecamatan Bagan Sinembah, 17 unit Puskesmas dan 77 unit Puskesmas Pembantu. tenaga medis yang buka praktek pelayanan kesehatan sebanyak 87 dokter umum, 18 Dokter gigi, 552 bidan dan 627 perawat. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir terdapat 24 Apotek dan 21 toko obat. Pada tahun 2014 tidak ada penderita penyakit kolera namun ada 506 penderita penyakit demam berdarah namun tidak ada yang meninggal.
“Kita tetap berkomitmen untuk membenahi seluruh sektor pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Hal ini lain tidak lain tujuan utamanya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Rohil, baik itu di bidang pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya sebagainya,” kata Bupati Rohil, H Suyatno Amp belum lama ini.
Semua pembenahan pelayanan ini dilakukan setiap tahunnya hingga persoalan itu bisa mendekati angka beberapa persen dalam pelaksanaan penuntasannya. Setelah berbagai ruas jalan dan jembatan sudah mantap, maka akan dilanjutkan ke bidang kesehatan dan pendidikan yang sampai saat ini masih juga terus berjalan. Hingga saat ini Pemkab Rohil melakukan pembangunan Puskesmas Rawat Inap (PRI) di 18 kecamatan yang ada di Rohil. Bahkan, di setiap PRI itu disediakan ruangan khusus untuk keluarga (VIP) agar masyarakat yang berobat lebih nyaman.
“Namun demikian kita tentunya terlebih dahulu melengkapi berbagai fasilitas termasuk tenaga dokter spesialis yang saat ini masih kurang,” ujarnya.
Berbagai sektor pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat banyak secara bertahap seperti seperti halnya pemerintah rokan hilir tahun 2017 ini telah pembangunan berbagai Pukesmas.
Seperti halnya pembangunan Pukesmas Kecamatan Sinaboi. Pembangunan Pukesmas Sinaboi tersebut dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2017 sebesar Rp8,6 miliar yang akan digunakan pada pembangunan fisik sebesar Rp4,6 miliar, sedangkan sisanya akan digunakan untuk perlengkapan barang di Puskesmas tersebut.
Selain itu, H Suyatno juga meyerahkan secara simbolis 6 unit kendaraan bermotor yang nantinya akan digunakan sebagai kendaraan operasional Puskesmas Sinaboi dan diterima secara langsung oleh Kepala Puskesmas Sinaboi, dr Suherman wirly. “Kendaraan operasional hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya untuk melayani masyarakat,” pinta Bupati.
Bupati mengatakan, pembangunan Puskesmas Sinaboi diusulkan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Rohil kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), itu semua tidak lepas dari perjuangan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) dan mitra pemerintah yaitu DPRD, mulai daerah sampai pusat. “Inilah hasil perjuangan kita bersama DPRD,” kata Bupati.
Ia berharap agar pengerjaan pembangunan Puskesmas Sinaboi dilaksanakan tepat waktu dan Sesuai dengan perencanaan agar hasilnya baik. Karena menurutnya fasilitas di Puskesmas ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sinaboi. “Maka dari itu hendaknya pelaksanaan pembangunan puskesmas dapat di percepat tanpa harus mengenyampingkan kualitas bangunan,” pesan Suyatno.
Tidak hanya Pukesmas Sinaboi, bahkan Bupati Suyatno juga membangun Pukesmas Rawat Inap yang berada di Kecamatan Balai Jaya. Bahkan Pukesmas Rawat Inap tersebut sudah diresmikan oleh Bupati Rohil Suyatno.
“Kedepannya kita berharap dengan adanya kantor baru yang bagus ini pelayanannya harus bagus termasuk juga puskesmas pelayanannya juga harus bagus pelayanannya 24 jam. Sebelumnya ini kita tinjau kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga kita berupaya akan bisa terealisasi alhamdulillah akhirnya bisa terealisasi juga pembangunan,”kenang Suyatno.
Menjawab pertanyaan sejumlah wartawan tentang belum dilengkapinya fasilitas di dalam ruang rawat inap yang baru diresmikannya, Bupati H. Suyatno mengatakan bahwa pemerintah kabupaten mengupayakan melengkapinya hingga tahun depan.
“Kita usahakan hingga 2018 ini sudah bisa dilengkapi semua fasilitasnya, “ujar Suyatno.
Diketahui Puskesmas Balai Jaya yang menelan anggaran dari APBD Rokan Hilir sebesar 1,6 Milyar lebih ini telah rampung pembangunannya pada tahun 2016 Silam dan baru resmi penggunaannya pada 10 Februari 2017 yang peresmiannya langsung oleh Bupati Rokan Hilir H. Suyatno.
Empat Puskesmas Peroleh Akreditasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir telah mempersiapakan empat Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk memperoleh akreditasi puskesmas dan telah dilakukan penilaian oleh Tim Independen. Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Rohil, Dahniar, Skep, Mkes melalui Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes), Ahmad Yusuf, SH, Selasa (20/6) di Bagansiapiapi.
“Sesuai Permenkes Nomor.75 Tahun 2014 bahwa seluruh puskesmas harus memberikan pelayanan yang komprehenshif, artinya seluruh puskesmas itu harus bisa memberikan pelayanan standart yang ditentukan oleh akreditasi,” Kata Ahmat Yusuf.
Lanjutnya, untuk proses akreditasi itu kita harus menyiapkan berbagai elemen seperti persiapan administrasi, administrasi upaya pelayanan kesehatan perorangan, ada kesehatan masyarakat. Sedangkan untuk tim penilai adalah tim independen yang ditunjuk oleh kementerian kesehatan yang disebut Tim Surveyor,” Jelasnya.
Adapun empat puskesmas yang masuk dalam penilaian untuk akreditasi puskesmas Rohil tahun 2017 adalah Puskesmas Bagansiapiapi, Puskesmas Bagan Punak, Puskesmas Sinaboi dan Puskesmas Sedinginan.
Diterangkan Ahmad, tim penilai akan melakukan penilaian terhadap 4 puskesmas yang sudah didaftarkan untuk diakreditasi dengan fakta yang ada dilapangan dan bagaimana standart akreditasi. Untuk hasil keputusannya ditentukan oleh komisi yang ada di pusat.
Untuk tingkatan akreditasi puskesmas menurut Ahmad ada 5 tingkatan, yang pertama tidak terakreditasi, yang kedua akreditasi dasar, yang ke tiga akreditasi madya , keempat utama dan kelima paripurna.
“Kita saat ini baru akreditasi perdana dan diharapkan mendapatkan akreditasi Madya lah. Pada tahun 2020 seluruh puskesmas se-Indonesia harus sudah terakreditasi,” Harap Ahmad. (Advetorial)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks