Inforohil.com, Tanjung Medan – Seorang buruh bangunan di Pabrik Kelapa Sawit PT Pujud Karya Sawit (PKS) di Kepenghuluan Sei Meranti, Kecamatan Tanjung Medan, Rohil, tewas gantung diri dengan menggunakan tali nilon. Mengerikan, dari kemaluan korban tampak keluar cairan darah dan air seni/mani.
Berdasarkan data yang dirangkum dari Mapolsek Pujud pada Jumat (11/8) menyebutkan kejadian yang menimpa Edi Primadani (24) yang beralamat di Jl. Ojek Dsn. V Bayumas Kec. Stabat Kab. Langkat (sumut) itu terjadi pada Rabu (9/8) sekira pukul 10.30 wib. Aksi konyol itu pertama kali diketahui Irwan (46) selaku Mandor PKS.
Menurut keterangan mandor PKS, Irwan kepada pihak Kepolisian menjelaskan, bahwa korban dua hari sebelum meninggal dunia dengan cara gantung diri tersebut, sering melamun dan menyendiri. Pada malam sebelum kejadian, tepatnya pada hari Selasa (8/8) sekira pukul 20.00 wib, korban menemui Irwan dan mengatakan akan pulang kampung pada keesokan harinya pada (Rabu, 9/8) ke kampung halamannya di Stabat, Sumut.
Keesokan harinya, (Rabu, 9/8) sekira pukul 10.00 wib, korban menemui Irwan dan meminta uang untuk membeli rokok lalu Irwan memberikan uang Rp 25.000 kepada korban. Kemudian sekira pukul 11.45 wib, Irwan pulang dari bekerja bangunan dan selanjutnya mencari korban di rumah barak. Kemudian melakukan pencarian di samping rumah barak tempat korban tinggal (rumah kosong) dan melihat korban telah tergantung di konsen pintu kamar mandi dalam keadaan Meninggal Dunia dengan menggunakan tali Nilon warna biru. Melihat korban seperti itu, kemudian Irwan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kerusahaan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pujud.
Kapolres Rohil AKBP Henry Posma Lubis SIK MH yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Pujud AKP H Kamaluddin Tambak SH membenarkan kejadian tersebut. “Pada saat dilakukan oleh TKP (Tempat Kejadian Perkara) Korban dalam keadaan tergantung dan tidak pakai baju hanya pakai celana Panjang Jins warna Biru dan setelah diperhatikan kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia yang tergantung di pintu konsen kamar mandi dengan menggunakan tali Nilon warna biru,” kata Kapolsek.
Dari hasil Pemeriksaan Dokter Puskesmas Pujud, kata Kapolsek, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban. Korban diperkirakan telah meninggal dunia lebih kurang 6 Jam terhitung sampai di Puskesmas Pujud sekira pukul 17.00 wib. “Disekeliling leher korban terdapat lebam sepanjang lebih kurang 34 cm dan di kemaluan korban kelihatan keluar darah dan air seni/air mani serta Lidah korban menjulur,” jelas Kapolsek.
Kemudian daripada itu, setelah dikonfirmasi terhadap Keluarga korban dan dijelaskan untuk mengetahui kematian korban agar dilakukan Autosi mayat, namun pihak keluarga korban menolak untuk melakukan Autopsi. Kemuadian dijelaskan kepada keluarga kalau memang pihak keluarga tidak menyetujui untuk dilakukan Autopsi, agar pihak keluarga membuat surat pernyataan Tidak menyetujui untuk dilakukan Autopsi, dan pihak keluarga menerima atas musibah yg terjadi dan tidak akan menuntut pihak mana pun juga.
Sekira pukul 18.30 wib, Korban diberangkatkan ke rumah duka dengan menggunakan Ambulan Puskesmas Pujud dengan BM 7045 P ke Jl. Ojek Dsn. V Bayumas Kec. Stabat Kab. Langkat, Sumut. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks