Inforohil.com, Tanjung Medan – Syahwana (52) yang pernah mengemban tugas sebagai Kepala Urusan (Kaur) di kantor Kepenghuluan Pondok Kresek, Kecamatan Tanjung Medan ini maju sebagai Bakal Calon (Balon) Penghulu pada pemilihan penghulu serentak Desember mendatang.
Jika terpilih nanti, ia akan prioritaskan swasembada ketahan pangan di desa/kepenghuluan Pondok Kresek. “Kalau bisa, setiap rumah (tangga) wajib ada kolam ikannya,” kata pria yang menetap di Pondok Kresek sejak tahun 1990 itu kepada Inforohil.com, Jumat (11/9).
Dijelaskannya, meski hampir 100 persen masyarakat Pondok Kresek merupakan petani kelapa sawit, bukan berarti mengalih fungsikan lahan pertanian sawit menjadi palawija. Menurutnya, selain kolam ikan, disetiap rumah juga akan ditanami tanaman palawija yang intinya bisa mengurangi pengeluaran untuk keperluan rumah tangga.
Oleh karenanya, untuk pembinaan tersebut, akan dianggarkan dari Dana Desa atau Alokasi Dana Desa melalui BUMDes yang ia ketahui, tahun 2018 nanti, setiap desa di kabupaten Rokan Hilir sudah mulai dikerjakan.
Selain ketahanan pangan, lanjut Syahwana, ketahanan Migas juga akan diprioritaskan. Menurutnya, di Pondok Kresek ini, harga gas elpiji terbilang cukup tinggi dan sering mengalami kelangkaan. Untuk itu, melalui BUMDes, penyedian gas elpiji juga akan diprioritaskan.
Penyedian air bersih, menurut Syahwana, meski pada tahun ini pihak desa membuat sumur Bor dari Dana Desa. Kata Syahwana, akan membuat semacam kolam penampungan air yang istilahnya “Mbung”. Hal itu dibuat, untuk mengantisipasi jika musim kering tiba waktunya. “Kalau kering, atau kemarau, air jadi rebutan. Meskipun sumur bor sudah ada di beberapa titik di desa ini, takutnya tidak sanggup memenuhi kebutuhan air saat musim kering. Untuk itu, saya berniat membuat mbung air,” ujar pria yang lahir di Tebing Tinggi, Sumut itu.
Ketika disinggung jika terpilih nanti apakah struktur perangkat desa akan diganti, Syahwana enggan berkomentar terlalu jauh. Menurutnya, lebih baik diperbaiki atau lebih ditingkatkan kedisiplinan perangkat desa. “Agar kerjanya bisa lebih profesional,” ujar mantan Kaur Pemerintah tahun 2003-2011 dan Kaur Pembangunan pada tahun 2013 tersebut. (iloeng)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks