Inforohil.com, Bangko Pusako – Masyarakat kepenghuluan Bangko Bakti berang dengan atas ketidak pedulian PT CPI, terkait pasca kebanjiran yang diakibatkan meluapnya kolam PT CPI.
Korban banjir meluapnya kolam PT CPI merasa tidak diperdulikan tuntutan mereka agar pihak PT CPI mengganti rugi kerugian berupa ternak ikan, hewan ternak, dan lainnya.
Berangnya masyarakat yang menjadi korban tersebut ialah pemberiaan sembako oleh PT CPI untuk ganti rugi dari kerugian para korban banjir.
Merasa tidak sesuai dengan apa yang mereka tuntut, wargapun tidak menerima sembako yang dibawa oleh PT CPI.
Meluapkan kemarahan dan untuk menuntut keadilan warga memblokir dan melarang operasional PT CPI maupun sub PT CPI beroperasi didaerah Bangko Bakti hingga ada titik kesepakatan yang sesuai.
Sekitar pukul 15.30, Rabu (7/6/17) sempat terjadi adu argument antara masyarakat dan dua orang polisi, satu orang memakai seragam lengkap senjata laras panjang dan satu orang polisi memakai baju bebas.
Berdasarkan fakta dilapangan dua orang polisi tersebut datang bersama truk Helliburton yang mengangkut barang, yang informasi didapat barang tersebut adalah bom yang digunakan untuk pengeboran minyak.
Dua orang polisi tersebut sempat mengatakan bahwa kalau mobil tersebut tidak diijinkan lewat oleh masyarakat, jika meledak masyarakat harus mempertanggung jawabkannya.
Alhasil masyarakat berhasil memaksa pulang mobil Helliburton tersebut dengan keadaan aman terkendali.
Salah seorang perwakilan masyarakat Ilon, Rabu (7/6/17) mengatakan bahwa mereka menuntut kerugian yang yang ditimbulkan oleh meluapnya kolam PT CPI.
“Kalau hanya sembako sekilo yang diantarkan kerumah kepada setiap korban banjir untuk apa itu,” katanya. (Taufik)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks