Inforohil.com, Bagansiapiapi – Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) merupakan salah satu daerah penghasil pertanian tanaman padi terbesar di Provinsi Riau.
Namun demikian, kabupaten ini belum memiliki pabrik pengolahan padi sendiri yang bisa menghasilkan beras puluhan ton perhari. Yang ada, hanyalah kilang padi biasa untuk menggiling padi masyarakat dalam skala kecil.
Akibatnya, petani harus menjual hasil panen mereka kepada pedagang dan di bawa keluar yakni Sumatra Utara (Sumut) yang memiliki Pabrik pengolahan padi.
Rafi (30) salah seorang pengusaha lokal mengaku sejak sebulan terakhir dirinya membeli padi dari petani di berbagai daerah di Rohil seperti di Kecamatan Bangko, Sinaboi, Pedamaran dan daerah lain.
Padi yang di beli dari petani ini di bawa setiap harinya menuju salah satu daerah di Sumut untuk di jadikan beras. Perkilogramnya padi petani di beli dengan harga kisaran Rp4.000 dan di pabrik tentu harganya di aatas itu, terangnya.
“Satu hari kita membawa puluhan ton padi menuju Sumut mengunakan Colt Diesel. Padi ini kita beli dari para petani di beberapa daerah seperti di Serusa, Sinaboi dan beberapa daerah lain,” akunya.
Di Pabrik tempat padi di Sumut itu di tampung bisa menghasilkan beras satu harinya 10 ton dan beras yang sudah jadi itu di buat dalam kemasan dan kemudian di pasarkan di sejumlah daerah termasuk di Rohil sendiri.
“Beras yang kita beli di toko, yang ada di Bagansiapiapi ini bisa jadi adalah hasil tanam petani di sini,” katanya menjelaskan.
Masyarakat berharap Pemkab Rohil peka sehingga Rohil memiliki pabrik sehingga tak perlu menjual padi ke luar daerah. Kalau di daerah Rohil ada penampung yang mampu membeli dengan harga yang sama, petani siap menjualnya.
“Tapi sejauh ini kita belum pernah tau ada atau tidak makanya kita jual saja dengan pedagang yang mau membeli padi kita,” tandasnya. (Gabe)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks