Inforohil.com, Baganbatu – Seorang janda anak dua, RS Alias Rini (32) diduga mengubur bayinya hidup-hidup usai melahirkan sendiri di rumah kontrakannya di Bagan Batu, tepatnya di Jl. Mt Hariyono / Bambu Kuning Kelurahan Bahtera Makmur Kota Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) pada Rabu (8/2) lalu.
Aksinya tersebut pun diakui tersangka ketika warga sekitar bersama ketua RT 04/ RW 04 menanyakan kepada yang bersangkutan setelah diperiksa oleh Bidan yang tidak jauh dari rumahnya pada Kamis (9/2) sekira pukul 19.00 wib.
Mengetahui informasi tersebut, inforohil.com bersama awak media lainnya pun menyambangi rumah kontrakannya yang sudah diberi police line dan TKP penguburan bayi tersangka. Minggu (12/2).
Salah satu tetangganya, Susilawati (37) yang persis tinggal bersebelahan dengan Rini mengatakan bahwa selama enam bulan Rini dan kedua anaknya tinggal di rumah kontrakan itu selalu tertutup, tidak pernah sedikit pun bercerita tentang pribadinya. Ia dan suaminya pun tidak menaruh curiga atas kehamilan Rini hingga kasus tersebut terungkap. “Soalnya, dia selalu berpakaian longgar. Terlihat besar juga, tapi kami tanyakan, dijawabnya sakit asam lambung. Katanya nanti bisa sembuh kalau berobat ke Medan,” ungkap Susilawati mengisahkan.
Susi juga menjelaskan, keseharian Rini bekerja adalah membantu membuat Kue di rumah adiknya yang tidak jauh dari kontrakanya itu, sesekali menyetrika pakaian orang lain. Terkadang, Susi dan suaminya juga sesekali membagi rezeki untuk Rini yang terpaksa menghidupi kedua anaknya seorang diri.
“Kasihan mas, tapi ya tidak mungkin kami bantu terus-terusan. Kalau malam ya selalu nonton TV sama di rumah (kontrakan, red) kami,” terang Susi lebih jauh.
Pada malam itu (pengakuan Rini melahirkan) Rabu (8/2) dinihari, Susi dan suaminya sepintas mendengar tangisan bayi. Selang beberapa waktu kemudian, tangisan pun terdengar seperti bukan bayi yang keesokan paginya tangisan berasal dari rumah tetangganya yang satu lagi. “Tangisan pertama seperti tangisan bayi, lalu yang selanjutnya bukan seperti tangisan bayi,” kata Susi lagi.
Informasi yang dihimpun dari Mapolres Rohil pada Jumat (10/2) lalu menyebutkan bahwa pada Kamis malam (9/2) ketua RT, Mas Andri mendapat laporan dari masyarakat bahwa saudaru Rini sudah melahirkan, namun ada kecurigaan karena Bayinya tidak terlihat. Lalu Sekira pukul 19.00 wib Ketua RT bersama masyarakat mendatangi rumah Rini untuk menanyakan perihal tersebut.
Namun, pada awalnya Rini tidak mengakui bahwasanya ia sdh melahirkan dan ia beralasan sedang sakit Asam Lambung.
Untuk memastikan hal tersebut, Ketua RT pun memanggil Bidan Desa setempat.
Setelah diperiksa Bidan, ternyata hasilnya Rini benar telah melahirkan. Lalu ketua RT menanyakan kembali kepada Rini tentang kebenaran hal tersebut dan Rini pun mengakui bahwasanya ia telah melahirkan Bayi Perempuan pada hari Rabu (8 feb 2017) sekira pukul 02.00 Wib, akan tetapi ia mengatakan Bayi yg dilahirkannya tersebut dalam kondisi Prematur dan telah Meninggal Dunia (umur 7 bulan).
Setelah itu, Rini pun menunjukkan dimana Bayi tersebut yang disimpan yaitu di dalam Kotak Plastik yang terbungkus Plastik Asoi warna merah yang diletakkannya di ruang tamu dan sebelum bayi tersebut terlebih dahulu dikuburkan di areal kebun karet sekitar 50 Meter dari rumahnya dan kemudian diambil kembali.
Kapolres Rohil AKBP Henry Posma Lubis SIK MH yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Aiptu Yusran Pangeran Cherry membenarkan hal tersebut diatas dan hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Bagan Sinembah. “Masih dalam penyelidikan lebih lanjut, masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan tersangka sudah diamankan di Polsek Bagan Sinembah,” ujar Cherry. (Sitorus)