Inforohil.com, Bagansiapiapi- Dalam beberapa dekade ini masyarakat luas baik dalam daerah maupun luar daerah menilai perkembangan Kabupaten Rokan Hilir cukup pesat dan peningkatan PAD serta taraf hidup perekonomian masyarakat Rohil kian meningkat. Terlebih sejak dinahkodai oleh H Suyatno.
Demikian halnya yang di paparkan langsung oleh Bupati Rohil H Suyatno belum lama ini. Katanya, angka kemiskinan di Rohil, sejauh ini terus mengalami penurunan yang disebutkannya sebagai nilai plus keberhasilan daerah Rohil.
Begitu juga dalam bidang ekonomi, mengalami pertumbuhan dan perkembangan menggembirakan. Seperti pada koridor wilayah pesisir Rohil, Pemkab Rohil terus berupaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana bidang SDM seperti pendidikan dan kesehatan.
Menurut Bupati, Bagansiapiapi sebagai ibukota Rohil pernah mendapatkan Piala Adipura sebagai Kota Kecil Terbersih dan ditunjuknya Rohil mewakili sejumlah even, baik tingkat Provinsi maupun tingkat Pusat. Hal itu menjadi gambaran kalau Rohil memiliki potensi yang besar untuk bisa ikut bersaing dengan daerah lain.
Namun Bupati Suyatno mengakui, hingga kini Rohil masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan pokok yang menjadi tantangan dalam pembangunan ke depan. Seperti halnya masih tingginya angka kemiskinan melanda warga di sepanjang pinggir Sungai Rokan dan pesisir laut Rohil yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
”Terbatasnya infrastruktur strategis yang sebagian besar masih tergantung dengan kondisi alam. Aliran listrik yang belum merata dinikmati warga hingga rendahnya kualitas SDM dan lainnya hingga menjadi masalah krusial yang perlu mendapatkan perhatian serius,” ungkap Bupati.
Suyatno mengakui, semua keberhasilan pembangunan dan prestasi dalam berbagai even yang diraih Rohil selama ini, tanpa dukungan dari semua kalangan masyarakat Rohil, tidak akan mungkin dapat diperoleh. “Untuk itu mari segenap lapisan masyarakat untuk bersama sama berperan serta dalam aktifitas pembangunan yang sedang giat-giatnya dilaksanakan,” imbaunya
Mengatasi Kemiskinan
Bupati Rohil, H Suyatno menyebutkan jumlah warga miskin di beberapa daerah wilayah Rohil dinilai telah mengalami banyak pengurangan. Dari angka 5,83 persen kini tinggal 3,75 persen.
Berkurangnya angka kemiskinan di Rohil tersebut, tidak lepas dari upaya Pemkab Rohil membuka akses di sejumlah daerah terisolir, terutama di sepanjang jalur lintas Pesisir Laut dan Sungai Rokan.
H Suyatno juga menambahkan, berdasarkan perhitungan penduduk miskin di Rohil hanya tinggal beberapa persen saja. Jumlah ini jauh mengalami penurunan dibandingkan pendataan tahun sebelumnya yang masih berada di atas 8 persen. Saat ini dari puluhan kecamatan yang ada, tinggal warga yang bermukim di daerah Kecamatan Sinaboi dan Pasir Limau Kapas yang masih banyak terdapat masyarakat miskinnya.
Warga yang bermukim di wilayah Kecamatan Rantau Kopar yang sebelumnya terdata banyak yang miskin, kini sudah berangsur-angsur berkurang. Kemiskinan yang terjadi,sebut Bupati, umumnya dikarenakan keterisoliran daerah tersebut. Sulitnya akses akibat terisolir yang membuat sejumlah program infrastruktur sulit menyentuh daerah-daerah yang rata-rata berada di jalan lintas pesisir laut dan sungai Rokan.
“Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kemiskinan, diantaranya, terbatasnya infrastruktur, terutama sarana transportasi yang merupakan salah satu sektor penting dan strategis dalam konteks pembangunan dan perekonomian daerah. Saat ini sarana transportasi di Kabupaten Rohil belum sepenuhnya menjangkau berbagai wilayah,” ujarnya.
Bupati Rohil H Suyatno bertekat akan melanjutkan tekatnya memperhatikan kemiskinan yang dialami warganya terutama di wilayah Rohil khusus di pesisir sungai Rokan dan laut Kabupaten Rohil. Program tersebut ia nilai merupakan permasalahan pokok yang menjadi perhatian serius saat ini.
Apalagi, terbatasnya infrastruktur dan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Rohil juga menjadi catatan khusus yang tengah diupayakan untuk segera dibenahi. Pembangunan bersama masyarakat Rohil lainnya dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan pokok dan mendasar di antaranya kemiskinan, infrastruktur dan kualitas SDM.
Program pengentasan kemiskinan merupakan tantangan serta menjadi program prioritas utamanya kepada masyarakat Rohil. Salah satu di antaranya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga ke depan, Rohil ini memiliki manusia-manusia yang berkualitas, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dengan ketersediaan lapangan pekerjaan maka ke depan warga Kabupaten Rohil bisa memiliki pekerjaan terus memberi bantuan pembangunan rumah layak huni.
Kemudian meningkatkan kesejahteraan petani dan buruh serta para nelayan dengan cara memberikan bantuan bibit ikan untuk pengembangan budidaya perikanan air asin maupun air tawar pada lokasi-lokasi yang strategis.
“Kemudian memberikan perlindungan kepada nelayan dan bantuan kapal serta jaring dan alat tangkap ikan walaupun itu katanya sudah dilakukan dan tetap akan terus dilakukan, membantu hewan ternak untuk pengembangan budidaya peternakan melalui sistim integrasi sapi dan kelapa sawit,serta memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani serta menjamin penyaluran program pupuk bersubsidi” paparnya.
Pengentasan Kemiskina Prioritas Utama
Pengentasan kemiskinan hingga saat ini masih menjadi program skala prioritas Pemkab Rohil. Makanya belum lama ini Bupati Rohil Suyatno membantah bahwa tidak adanya lagi pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat miskin.
“Kepada siapapun yang mengetahui tentang keberadaan masyarakat miskin dengan kondisi tempat tinggal yang sangat memprihatinkan atau tidak layak, saya menghimbau untuk segera menyampaikan ke Pemkab Rohil atau langsung pada saya,” ujar Bupati Rohil, Suyatno di Bagansiapiapi.
Pemkab Rohil maupun dirinya secara pribadi sangat berterima kasih kepada siapapun yang menyampaikan informasi mengenai adanya masyarakat miskin termasuk kepada awak media yang cepat mengetahui informasi tentang keberadaaan warga miskin yang ada di negeri seribu kubah ini.
“Cukup dengan menyerahkan KTP dan Kartu keluarga (KK) maka akan langsung di proses. Namun, sebelum di berikan bantuan terlebih dahulu kita akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti Bappemas, Camat dan Penghulu setempat. Kemudian barulah dilakukan kros cek di lapangan untuk memastikannya,” jelasnya.
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui benar tidaknya masyarakat itu warga tempatan atau hanya pendatang yang baru menetap di daerah tersebut. “Siapapun dia kita siap bantu. Namun, kita khawatirnya mereka bukan warga Rohil melainkan pendatang yang berpura-pura miskin agar di perhatikan oleh pemerintah daerah. Disisi lain kadang mereka disini pura-pura miskin di daerah tempat tinggalnya sebenarnya punya kebun yang luas,” ucap Suyatno.
Bagi warga Rohil yang membutuhkan bantuan berupa RLH pihaknya tidak akan melihat dari agama, suku maupun Ras. “Asalkan warga itu orang asli Rohil dilengkapi dengan surat kepemilikan tanah, KTP, dan KK dan memang tidak mampu pasti akan kita bantu,” janjinya. (adv/humas)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks