Inforohil.com, Bagansiapiapi – Memasuki hari ketiga hilangnya Sugiarto (13) salah seorang anak di Bagansiapiapi karena dimakan buaya, pencarian ahirnya menggunakan Pawang buaya.
Keluarga korban dan ratusan masyarakat, Rabu (11/5/6) menunggu kehadiran buaya dipinggir sungai Rokan tempat anak itu dimakan buaya depan kantor Makodim 0321 Rohil komplek perkantoran Batu Enam.
Didampingi pihak keluarga, Pawang buaya bernama Rismanto Saragih ini memulai riatualnya sekitar pukul 11:00 wib. Dalam arahannya, dia meminta didoakan bersama-sama agar mayat Sugiarto segera dikembalikan.
Dalam ritualnya, pria dari Bagan Tanjung Sinaboi ini menyebutkan nama Muhdi sebanyak tujuh kali. Muhdi, merupakan nama buaya betina yang memakan Sugiarto.
Usai menyebutkan nama Muhdi sebanyak tujuh kali, kemudian Saragih menyemaikan berbagai macam bunga yang dilemparkan kearah sungai rokan. Selain itu, syarat lainnya salah satu pakaian dari Sugiarto juga dilemparkan kedalam sungai Rokan.
“Muhgi (tujuh kali), kami meminta agar jasad anak kami Sugiarto dikembalikan,” ujarnya.
Satu menit kemudian, ribuan masyarakat yang menyaksikan pemanggilan buaya tersebut sempat geger karena salah satu buaya berukuran tiga keping papan menampakkan diri datang dari arah jembatan Pedamaran.
Namun karena kondisi yang ramai dan riuh, buaya yang sudah sempat mendekat dan menampakkan diri itu kembali menghilang.
Sang pawang ahirnya memutuskan untuk dilanjutkan kembali pukul 13:00. Setelah pukul 13:00, ritual yang sama diulang kembali. Karena kondisi masyarakat yang semakin ramai dan brisik, buaya pun tak berani lagi menampakkan wujudnnya.
Hingga sore ini, buaya tersebut belum juga menyerahkan jasad Sugiarto. BPBD, Timsar, Kepolisian, saat ini masih tetap berjaga disepanjang aliran sungai rokan melakukan patroli. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks