Rasmali |
Inforohil.com, Bagansiapiapi – Kekalahan Partai Golkar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak kemarin di Rokan Hilir (Rohil) merupakan sejarah terburuk bagi partai belambang pohon beringin ini.
Pasalnya, sejak Rohil berdiri partai Golkar merupakan partai penguasa di Negri Seribu Kubah dengan memiliki kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rohil.
“Pilkada Rohil kemarin merupakan kekalahan telak Golkar. Golkar sudah kecolongan,” jelas Rasmali Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Agama, Hukum dan HAM DPD Partai Golkar Rohil, Rabu (6/4/16).
Menurutnya, kekalahan Golkar kemarin seperti ayam yang kehilangan induknya. Ini merupakan pukulan berat bagi Golkar karena tidak becus memenangkan pertarungan politik.
Jika ini terus dibiarkan lanjutnya, maka partai Golkar akan menjadi partai kecil kedepannya. Diprediksinya, Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 yang akan datang, jumlah kursi di DPRD Rohil akan terjun payung dari 11 kursi menjadi empat kursi.
“Setiap pemilihan biasanya Golkar Rohil selalu jadi pemenangnya. Tidak pernah sejarahnya Golkar kalah telak,” urainya.
Rasmali menyarankan, jika memang Golkar ingin mempertahankan posisinya kedepan, maka Golkar harus memilih sosok pemimpin yang bisa menggantikan Annas Maamun selaku ketua DPD Golkar Rohil sebelumnya.
Usai melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar dalam waktu dekat ini, dia menilai sosok yang pantas untuk memimin Golkar adalah H Suyatno AMp. Alasannya, Suyatno merupakan kader Golkar tulen sejak orde lama sebelum undang-undang ASN dilarang berpolitik.
“Tipe pemimpin yang cocok itu adalah Suyatno. Itu harga mati jika Golkar ingin mempertahankan kursinya. Sebab, Golkar sudah terbiasa harus ada memegang posisi penting di pemerintahan,” tandasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks