Inforohil.com, Bagansiapiapi– Edy (48) salah seorang warga Bagansiapiapi Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar RT 10 berencana hendak membuat sumur bor dibelakang rumahnya untuk memenuhi keperluan sehari-harinya.
Edy membuat sumur bor itu bersama rekannya dengan cara membor manual. Namun, ketika kedalaman galian sumur bor mencapai tujuh sambungan pipa atau sekitar 30 meter, penggalian itu mendadak mereka hentikan.
Pasalnya saat pemboran, tiba-tiba airnya menembak keluar dari pipa. Air tersebut bercampur dengan buih putih dan tampak ada gas keluar. Karena penasaran, lalu mereka mencoba memantikkan api. Alhasil, apipun terus menyala.
Menurut keterangan Edy, sumur bor ini sudah lama ia buat sekitar enam tahun lalu. Namun, karena airnya masih asin, akhirnya sumur bor itu tidak bisa dugunakan sampai sekarang.
Edy sempat berniat ingin menambah kedalaman sumur bor itu agar airnya tidak asin, tapi karena takut gas didalam semakin besar, iapun memutuskan untuk membiarkannya begitu saja hingga sekarang.
“Airnya masih asin, mau gali takut pula makin banyak gasnya. Makanya tak jadi pakai,” kata Edy ketika ditemui Inforohil, Senin (7/3/16) di kediamannya yang tak jauh dari STAI Ridho itu.
Lanjutnya, semenjak sumur bor itu dibuat ia selalu mencoba gas tersebut. Hingga enam tahun ini, gas itu terus aktif sampai sekarang. Agar gas tidak terus keluar, lobang pipa tersebut diisi penuh dengan air.
Setiap seminggu sekali atau sebulan sekali, ia bersama anggotanya Anto selalu mencoba menghidupkan gas itu. Bahkan, semingg lalu mereka mencoba hidupkan gas itu, apinya bisa mencapai setinggi manusia.
“Yang jelas itu malam hari, baru nampak bagus apinya. Seminggu kemarin kami coba, apinya samo tinggi dengan manusia,” ungkapnya.
Anto salah seorang anggota Edy juga sempat kaget dan panik ketika menyalakan gas itu. Ia merasa ketakutan, saat api gas yang dihidupkan sempat membesar dan bertahan hingga satu jam.
“Airnya ini bergas, waktu saya hidupkan langsung menyambar dan apinya sampai ketangan saya,” ungkap Anto, sambil menunjukkan lengannya yang terkena luka bakar akibat gas itu.
Dijelakjan Anto, untuk mencoba gas itu lubang sumur bor harus dukocok-kocok dulu dengan pipa yang berukuran dua meter. Hal itu dilakukan agar air yang menyumbat lubang sumur itu keluar semua.
Setelah air keluar semua dari lubang pipa, baru kemudian keluar air bercampur buih putih bercampur gas. Lalu dihidupkanlah pemantik untuk menyalakan gas itu.
“Karena air yang masih terlalu banyak didalam sumur bor itu, saat ini api tidak bisa terlalu tinggi. Tapi kalau dipompa pakai pipa panjang, airnya bisa habis, mungkin gasnya bisa lebih tinggi,” tandasnya. (syawal)
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar dan Share Artikel Ini. Tks