Inforohil.com, Bangko- Peringatan tahun baru perayaan Imlek 2567/2016 yang di gelar di depan Klenteng tua In Hok King Kota Bagansiapiapi, ini terlihat lebih meriah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebabnya, tahun sio monyet api ini bagi warga tionghoa diyakini membawa berkah, kesenangan dan kebahagian. Mereka mempercayai, usaha mereka baik didarat maupun dilaut akan menjadi lancar dan membawa rezeki yang melimpah.
Malam perayaan tahun baru, Minggu malam (7/2/16) ini dimulai sekitar pukul 23:30 wib. Acara ini, dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno A Mp, Ketua DPRD Rohil Nasruddin Hasan, Forkominda, seluruh kepala SKPD serta tokoh masyarakat.
Pergantian tahun Sio Kambing dengan Sio Monyet Api ini diresmikan secara langsung oleh Bupati Rohil yang didampingi ketua DPRD Rohil dan Ketua Paguyuban Tionghoa Rendy Gunawan.
Usai acara seremonial, ketiganya berdiri diatas panggung yang telah disediakan panitia untuk melakukan peresmian. Dalam hal ini, Suyatno sebagai pemukul Gong, Nasrudin Hasan dan Rendy Gunawan sebagai pemukul dua gendang raksasa yang dipukul secara beriringan.
“Gong Xi Fat Chai,” kata Suyatno dari atas panggung berulang kali kepada ribuan warga yang hadir lalu melakukan pemukulan gong berkali-kali lalu disambut tepuk tangan yang meriah dari suku Tionghoa.
Usai dipukulnya gong itu, kemudian disambut lagi suara ledakan puluhan kembang api yang diluncurkan dari atas gedung yayasan multi Marga tionghoa yang berada samping klenteng tua selama hampir satu menit. Ribuan pasang mata yang hadir serentak melihat kelangit hitam menikmati indahnya warna warni percikan kembang api.
Momen indah ini tak dilewatkan begitu saja bagi warga Tionghoa maupun warga Bagansiapiapi lainnya yang menyaksikan perayaan tahun baru ini. Merekapun mengabadikan momen ini dengan smartphone nya. Ada yang mengabadikannya dengan foto, ada juga dijadikan vidio.
Bukan sampai disitu saja, acara ini berlanjut dengan pawai keliling kota Bagansiapiapi dengan jalur yang sudah ditentukan panitia dari kelenteng yang satu menuju kelenteng lainnya.
Menurut Ketua Paguyuban Tionghoa Rendy Gunawan, pawai keliling kota ini merupakan langkah awal sebagai jalan menuju kemakmuran bagi etnis tionghoa.
Malam itu, ada tiga kelenteng tua yang harus disinggahi rombongan pawai. Perjalan dimulai dari klenteng In Hok King menuju klenteng Kuan Tei lanjut ke klenteng Marga Ang dan kembali lagi ke klenteng In Hok King.
Rombongan pawai bersama bupati dari klenteng In Hok King pun langsung melakukan perjalanan menuju klenteng Kuan Tei. Perjalanan dari jalan Perwira melewati kantor bupati dan kantor Polsek Bangko. Tepat didepan kantor Polsek Bangko, perjalanan belok kekanan memasuki jalan Riau. Mentok dijalan Riau, rombongan belok kekanan lagi di jalan Perniagaan.
Tak lama kemudian, rombongan bupati sampai di klenteng Kuan Tei Tua. Diklenteng yang dihiasi dua patung monyet raksasa ini, bupati, Ketua DPRD dan ketua paguyuban secara bersamaan menekan sebuah tombol sirine sebagai pertanda juga pergantian tahun baru imlek. Disini, para rombongan pawai juga dikejutkan pemandangan indah dilangit dengan disuguhkannya petasan kembang api.
Usai penekanan tombol itu, rombongan yang diarak dengan barongsai serta iringan drumband ini kembali melanjutkan pawainya menuju, klenteng Marga Ang yang berada didepan taman kota Bagansiapiapi.
Dentuman genderang drumband dan puluhan barongsai menjadi pemandangan tersendiri bagi warga ibu kota Negri Seribu Kubah yang masih terjaga maupun yang sengaja ingin melihat perayaan ini.
Puluhan kendraaan sepeda motor dan mobil yang melintas dipersimpangan jalur pawai diberhentikan sementara oleh pihak kepolisian Bangko untuk mengatur lancarnya lalulintas dan keamanan perayaan tahun baru. Merekapun terlihat sabar mengantri sambil menyaksikan jalannya rombongan pawai.
“Jreng jreng jreng, jreng Jreng jreng,” begitulah kira-kira bunyi bunyi drumband mengiri pawai.
Jauhnya perjalan ini cukup mengeluarkan keringat peserta yang mengikuti pawai. Tak terasa rombonganpun sampai di persimpangan empat yang menuju jalan sumatra. Sekitar 200 meter dijalan sumatra, belok kanan lagi ke jalan sentosa menuju kelenteng Marga Ang yang berada tepat depan taman kota.
Sampai di klenteng Marga Ang ini sekitar pukul 00:00 wib, para rombongan bupati menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan etnis tionghoa didepan patung monyet api raksasa.
Waktu yang menunjukkan pukul 00:00 wib ini juga di kejutkan dengan serentaknya bunyi ledakan kembang api dari berbagai arah kota. Perjalanan pawaipun berahir sampai disitu. Para peserta pawaipun, langsung kembali ke tempat awal di klenteng In Hok King untuk membubarkan diri.
Sebelum meninggal acara, kepada sejumlah awak media, Bupati Rohil menyampaikan dukungannya kepada masyarakat tionghoa yang melaksanakan perayaan tahun baru imlek. Dia berharap, semua masyarakat Rohil mendapat berkah dari sang pencipta.
Secara pribadi maupun atas nama pemerintah kabupaten, Suyatno mengajak bersama kepada seluruh masyarakat agar mendokan Rohil dalam keadaan aman, kondusif serta masyarakatnya menjadi damai dan sejahtra.
“Imlek tahun ini begitu luar biasa, ramai sekali para peserta imlek malam hari ini bersama-sama kita berjalan kaki. Ini menunjukkan kebersamaan dan kekompakan kita baik etnis tionghoa maupun lainnya,” jelas Bupati. (syawal)