Inforohil.com, Bagansiapiapi– Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dr HM Junaidi Saleh mengungkapkan, kandungan zat besi (FE) kadar air yang terdapat di kota Bagansiapiapi berada di atas normal.
Normalnya, kadar air yang layak pakai itu kandungan FE nya sebesar 0,3 PPM. Oleh sebab itu, air yang berasal dari sumur bor maupun Sumur timba yang ada di Bagan siapiapi tidak layak untuk dikonsumsi secara langsung.
“Harus melalu penyaringan dulu sampai higenis, baru dikonsumsi airnya,” terangnya saat ditemui Salisma.com, Kamis (30/7/2015) di kantornya.
Penyebabnya tingginya kandungan FE kadar air di Ibu Kota Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) itu jelas Junaidi, dikarenakan Kota Bagansiapiapi berpapasan langsung dengan pinggiran laut. Sehingga, rasa air menjadi sedikit agak asin dan berwarna keruh.
Untuk itu lanjutnya, air sumur hanya bisa digunakan untuk mandi dan cuci saja. Sedangkan untuk dikonsumsi, masyarakat Bagansiapiapi selalu memanfaatkan air hujan untuk ditampung. Sementara, untuk air minum isi ulang yang ada di Bagansiapiapi, airnya berasal dari desa Tanah Merah.
”Untuk pengusaha air minum isi ulang saja, airnya mereka ambil dari Tanah Merah, kalau air Bagansiapiapi langsung, pengusaha bisa merugi karena harus terus mengganti penyaringnya,” tandasnya. (syawal)